SALISMA.COM, BALI – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang ketujuh belas akan digelar 15 – 16 November 2022 di Bali. Semua negara anggota Kelompok Dua Puluh ini menurut rencana akan hadir membahas tiga isu prioritas yaitu Penguatan Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Digital dan Transisi Energi. Tiga isu itu akan dibahas di semua sektor.
Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono mendampingi Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen. Pol. Firman Shantyabudi, bersama Wakapolda Bali Brigjen. Pol. Drs. I Wayan Sunartha dan Dirlantas Polda Bali Kombes Pol Prianto, melakukan kegiatan rekayasa lalulintas di Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua Bali dalam rangka diadakannya kegiatan KTT G20, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Purwantono dalam keterangan tertulisnya di Bali, Senin (23/05) mengatakan, “Rekayasa lalu lintas diperlukan untuk mengantiipasi dan sekaligus mitigasi risiko berupa tindakan terencana dan berkelanjutan.”
“Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak bahkan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di Bali pada umumnya dan di lokasi perhelatan KTT G20 yang akan dihadiri sedikitnya 20 kepala Negara dan utusan khusus Negara-negara asing. Prinsipnya seluruh potensi hambatan KTT G20 akan diatasi,” ujar Rivan.
Dengan slogan Safety First, didukung teknologi Tilang Elektronik atau ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) yang digunakan Korlantas Polri, Jasa Raharja nantinya juga akan memanfaatkan sistem teknologi MONIKA atau Monitoring Data Kecelakaan yang merupakan integrasi pertukaran data antara Korlantas Polri dan Jasa Raharja.
Dengan demikian, untuk KTT G20 Di Badung Bali, pelayanannya akan menjadi prioritas utama karena menyangkut acara kenegaraan yang tentunya mempengaruhi reputasi Indonesia di mata dunia. Peninjauan pengamanan lalu lintas KTT G20 dilakukan di Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua Bali.
Adapun peninjauan yang dilakukan di antaranya jalur masuk dan keluar, infrastruktur jalan, lokasi parkir, hingga teknis drop off. ***