oleh

Terduga Teroris Condet-Bekasi Pakai Kode Takjil Sebut Bom

JAKARTA, SALISMA.COM (SC) – Terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di wilayah Condet, Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi menggunakan kode takjil untuk mengistilahkan bahan peledak.

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Fadil Imran mengatakan hal tersebut saat membeberkan peran dari salah seorang terduga teroris berinisial BS.

“Peran BS adalah mengetahui pembuatan handak (bahan peledak) dan cara membuat handak, menyampaikan ke saudara AJ, mereka mengistilahkannya dengan istilah takjil, setelah dicampurkan akan menghasilkan bom dengan ledakan besar,” kata Fadil dalam konferensi pers, Senin (29/3).

Adapun empat orang yang ditangkap polisi itu berinisial ZA, BS, AJ, dan HH. Mereka diringkus di dua tempat di Condet dan Bekasi.

Dalam penangkapan itu, ditemukan sejumlah bahan peledak aktif yang sudah dirakit oleh para tersangka. Setidaknya, mereka memasukan bahan peledak itu menjadi lima bom toples dengan daya ledak besar.

“Dari 5 bom toples dengan berat 3,5 kg, diperkirakan dapat membuat sekitar 70 bom pipa,” ucapnya CNN Indonesia.com

Fadil menyebut, para tersangka mengetahui cara membuat bom dari HH. Menurutnya, HH berperan membuat rencana taktis dan teknis dalam pembuatan bom.

“Membiayai dan mengirimkan video teknis pembuatan,” kata dia.

Hingga Senin (29/3) sore, polisi telah menangkap sebanyak 13 orang terduga teroris di sejumlah lokasi, termasuk Condet dan Bekasi.

Empat dari 13 terduga teroris itu ditangkap di Makassar. Mereka diduga turut membantu pelaku bom bunuh diri di Makassar. Mereka membantu pasangan suami-istri pelaku bom bunuh diri untuk membeli bahan-bahan peledak. (mil)