PEKANBARU, SALISMA.COM (SC) – Hasil produksi udang vaname di Riau akan menyasar pasar ekspor, sebagai upaya untuk mencapai target 250% ekspor komoditi itu yang telah ditetapkan KKP 2019-2024.
“250% yang akan ditingkatkan ekspornya, dalam rangka memenuhi ini lah makanya KKP akan menumbuhkan usaha baru dan produksi baru salah satunya yang adalah Dumai,” kata Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Odor Juliana.
Dia menambahkan, pandemi Covid-19 mempengaruhi kondisi tambak budidaya udang vaname di Riau, salah satunya dalam hal mendatangkan benih.
Odor menyebutkan, tadinya benih udang tersebut didatangkan dari Hawai. Namun, karena pandemi saat ini banyak yang tutup sehingga tidak bisa impor.
“Banyak akhirnya benih liar yang digunakan, karena pembudidaya hanya mementingkan bagaimana cara agar tambak yang dikelolanya bisa terisi,” ungkapnya.
“Oleh karena itu sering terjadinya penyakit. Karena itu tadi tidak jelas asal benihnya. Pernah juga kemarin terjadi kematian massal pada udang vaname yang baru ditebar. berarti itu asal bibitnya, benihnya yang tidak bagus,” tuturnya.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat Riau, khususnya daerah yang berpotensi untuk budidaya udang vaname untuk mendukung hal ini sehingga betul-betul akan meningkatkan perekonomian Riau. (mil/bpc)