BANDA ACEH, SALISMA.COM (SC) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI mengimbau masyarakat yang melancong untuk menjadi wisatawan yang bertanggung jawab. Hal itu diterapkan, terutama dari sisi penerapan protokol kesehatan.
“Masyarakat sudah rindu ingin liburan. Jadilah traveller yang bertanggung jawab. Provider (pelaku industri pariwisata) sudah siapkan protokol kesehatannya, dan kita sebagai tamu juga harus sama-sama bertanggung jawab menerapkannya (protokol kesehatan),” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya baru-baru ini, dikutip pada Selasa (23/3).
Lebih lanjut, Nia mengatakan bahwa saat ini fokus pemerintah adalah bagaimana kembali menggeliatkan sektor pariwisata. Namun, memang hal ini tidak bisa dilakukan sendiri. Memerlukan kerja sama antara pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat.
“Kita tidak pernah tahu kapan pandemi berakhir. Sekarang bukan soal does and donts, tapi how. How-nya ini salah satunya dengan penerapan prokes. Ini satu langkah menghadapi adaptasi baru,” kata Nia seperti yang dikutip dari Republika.co.id.
“Tantangannya adalah penegakan prokes. Ini tidak bisa main-main. Regulasi sudah ada, tapi challenge-nya adalah penegakannya. Dibutuhkan kesadaran semua pihak. Penyedia sudah memberikan prokes, tapi tamu harus tahu diri juga. Kita sama-sama. Karena masker bukan cuma lindungi diri sendiri, tapi juga ke semua,” imbuhnya.
Nia kemudian memaparkan bahwa pihaknya mendukung masyarakat untuk memajukan pariwisata lokal demi menggerakkan ekonomi di daerahnya.
Menurut dia, ini sejalan dengan tren melancong di kala pandemi, di mana masyarakat lebih memilih untuk berwisata di tempat-tempat yang dekat dengannya, mengingat adanya sejumlah adaptasi dan pembatasan.
“Saat pandemi itu orang-orang lebih cenderung untuk travelling within the city, di sekitar-sekitar situ saja (tempat tinggal), seperti staycation atau road trip. Ini trennya sekarang,” kata Nia.
“Tidak perlu muluk-muluk mau jalan-jalan ke tempat yang jauh, kita coba reaktivasi dulu (pariwisata lokal). Paling tidak, ini menunjukkan pergerakan sudah dimulai dari titik terdekat. Explore your city,” ujarnya melanjutkan.
Selain kembali menggeliatkan pariwisata, namun hal ini Nia nilai juga berdampak positif bagi para pelaku UMKM di kawasan wisata tersebut. (mil)