JAKARTA, SALISMA.COM (SC) – Legenda pendaki gunung Indonesia Herman Lantang meninggal dunia hari ini. Ada beberapa pesan yang disampaikan sahabat Soe Hok Gie bagi traveler saat menjelajah alam bebas. Jika diterapkan, dapat membantu kelancaran perjalanan kalian.
Hidup di zaman pergolakan membuat Herman Lantang jarang pulang kampung. Saat itulah ia ke gunung bersama sahabat-sahabatnya seperti Soe Hok Gie juga Aristides Katoppo.
“Pesan buat pecinta alam saat ini haruslah sering membaca buku, jujur, mencintai alam, dan jangan merusak dengan membuang sampah di gunung, harus hidup sehat, mampu menjaga pikiran juga menguasai emosi,” kata Herman di Sukabumi tahun 2017 lalu.
Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya sifat setia kawan. Dengan konsisten menjadi pecinta alam, maka kalian akan mendapat hal-hal positif.
“Dengan menjadi pecinta alam kita menghargai alam seisinya dan menghargai sesama. Di alam bisa membangun diri. Bisa menginspirasi orang. Memotivasi kehidupan orang lain,” jelas Herman yang dilansir dari Detik.com.
Di hari tuanya, Herman mengurus Herman Lantang Camp, tempat glamping di tengah hutan pinus di kaki Gunung Salak yang rimbun dan tenang.
Herman Lantang atau lengkapnya adalah Herman Onesimus Lantang, adalah seorang legenda di dunia penggiat alam dan pendakian gunung, yang juga sesepuh dari Mahasiswa Pecinta Alam – Universitas Indonesia (Mapala-UI).
Di pangkuannya almarhum Soe Hok Gie menghembuskan napas terakhirnya di puncak Mahameru, Gunung Semeru, Jawa Tiimur pada tahun 1969. Sahabat karib Herman dan Soe Hok Gie yang lain, Aristides Katoppo sudah meninggal pada 2019 lalu.
Herman Lantang dikabarkan meninggal pada usia 80 tahun. “Beliau meninggal dunia pukul 03.00 WIB,” kata menantu Herman Lantang, Tristia Lantang, saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (22/3/2021).
Tristia menyampaikan, Herman Onesimus Lantang lahir pada 2 Juli 1940, di Tomohon, Sulawesi Utara. Herman meninggal dunia di RSUD Tangerang Selatan pada dini hari tadi. (mil)