JAKARTA, SALISMA.COM (SC) – Pandemi yang berlangsung selama setahun terakhir ternyata memberi hikmah bagi BRI. Hikmah itu berupa transformasi digital layanan dan bisnis yang mampu diakselerasi secara pesat.
Salah satu wujud transformasi digital itu dilakukan melalui pembagian waktu kerja secara daring dan luring atau metode kerja split operation yang langsung diterapkan sejak pertama kali virus corona masuk ke Indonesia.
Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan, untuk memfasilitasi insan BRILian agar tetap produktif, pihaknya menyediakan angkutan bus khusus untuk mengantar-jemput para pekerja dari dan ke kantor.
Selain itu, para karyawan yang rumahnya berjarak jauh dari kantor juga diizinkan untuk bekerja secara daring dari rumah atau coworking space (BRI Work) yang disediakan di area yang dekat dengan daerah tempat tinggal pekerja.
“Teman-teman dari Tangerang misalnya, biasanya kan ngantor di sini (Jakarta), dan sekarang sudah bisa dari kantor yang bisa dipakai bersama, seperti co-working space begitu, tapi di kantor kami sendiri. Jadi yang dari Tangerang misalnya, enggak perlu sampai ngantor ke sini, cukup berhenti di kantor di BSD untuk bekerja secara daring,” ujar Sunarso yang dikutip dari CNN Indonesia.com.
Tak hanya menerapkan transformasi digital untuk para pekerja, BRI juga mengubah pendekatan dalam melayani masyarakat. Saat ini, perusahaan telah memiliki BRISPOT, yakni sistem pencatatan dan pelayanan kredit secara daring dengan ponsel yang digunakan oleh para Mantri BRI di daerah.
Ekosistem layanan digital BRI pun disediakan dalam berbagai platform, antara lain lewat kerja sama penggunaan application program interface (API) atau BRIAPI oleh sejumlah marketplace dan perusahaan teknologi financial (tekfin), layanan pembukaan rekening secara digital, serta produk pengajuan kredit daring untuk UMKM dan pelaku usaha ultra mikro melalui aplikasi Ceria dan Pinang.
Sunarso menyebut, beragam inovasi itu dilakukan BRI karena sejak 2016 perusahaan telah mencanangkan langkah transformasi digital melalui program BRIVOLUTION 1.0. Transformasi layanan ke digital dinilai perlu agar BRI dapat selalu melayani dan memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat.
“Ke depannya, transformasi digital BRI dipastikan tetap berlanjut. Hal ini dibutuhkan agar pelayanan masyarakat di seluruh daerah dapat semakin efektif berjalan, hemat biaya, serta cepat tereksekusi,” kata Sunarso. (mil)