SLEMAN, SALISMA.COM (SC) – Bertha Maya Sopha, Dosen Teknik Industri UGM, meraih Distinguished Woman in Industry and Academia (WIIA) Award. Penghargaan sendiri diberikan The Industrial Engineering and Operations Management (IEOM) Society International.
Penghargaan didapat berkat prestasi penelitian industri kimia yang dipublikasi internasional. Diserahkan secara daring dalam Annual International Conference on Industrial Engineering and Operations Management di Singapura 11 Maret 2021.
Sudah berkarir selama 21 tahun, kini wanita kelahiran Malang, Jawa Timur, 43 tahun lalu itu masih menjabat Ketum Badan Kerja sama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI). Serta, Ketua Prodi Sarjana Teknik Industri UGM.
Bertha mengaku senang dan bangga atas penghargaan yang diberikan organisasi internasional tersebut. Apalagi, ia tidak pula menyangka akan mendapatkan penghargaan itu bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional.
“Sejujurnya saya tidak menyangka mendapatkan penghargaan yang prestisius ini. Syukurlah, dengan kehendak Tuhan, saya dipercaya IEOM Society menerima IEOM Distinguished Woman in Industry and Academia Award,” kata Bertha, beberapa waktu lalu yang dilansir dari Republika.co.id.
IEOM dipelopori Dr Ahad Ali dan Prof Donald Reimer dari Lawrence Technological University USA. Ada pula penghargaan lain yakni IEOM Academy of Fellow, IEOM Fellow, Outstanding Professor Award, IEOM Industrial Award dan Student Award
Bertha sendiri banyak menekuni riset rekayasa rantai pasokan seperti logistik kemanusiaan, logistik kota. Lalu, pemodelan sistem pemodelan dan simulasi agen dan dinamika sistem, ekologi industri, bahkan sistem serta kebijakan energi.
Penelitiannya sudah menjalin kerja sama dengan industri dan pemerintah. Seperti Sintef Industrial Management dan Enova SF dari Norwegia, Pos Indonesia, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Boeing, PGN, PLN, BPBD Dishub dan Disperindag.
Bertha berharap, riset yang dilakukan selama ini bisa mendorong pengembangan industri di Indonesia. Sehingga, bisa mandiri dalam mengolah sumber daya dan memenuhi kebutuhan domestik serta mampu melihat peluang membesarkan ekspor.
“Oleh karena itu, peran perguruan tinggi, pemerintah dan industri harus bisa bekerja bersama-sama untuk mewujudkannya,” ujar Bertha. (mil)