BANTUL, SALISMA.COM (SC) – Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas MuhammadiyahYogyakarta (LP3M UMY) mengadakan Book Camp 2021. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring maupun daring di Ruang Baca Perpustakaan UMY.
Direktur Social Movement Indonesia (SMI), Eko Prasetyo mengatakan, sebuah buku menjadi kekuatan jika memiliki ide yang otentik dan mengajak pembaca terlibat isu dalam buku. Menurut Eko, ada empat hal yang bisa membuat buku jadi menarik.
Pertama penulis yang mampu mempengaruhi kekuatan buku dengan karakter kepenulisan yang melekat dikenal pembaca. Kedua judul yang mampu membuat buku tampak menarik, mengajak pembaca terlibat, menikmati bahkan menyukai dengan buku yang dituliskan.
Ketiga kemasan buku yang memiliki karakter, dan terakhir promosi melalui media sosial atau saluran media yang lain. Penulis buku ‘Orang Miskin dilarang Sekolah’ ini menekankan, menulis buku merupakan cara penulis terlibat atas yang ditulis.
“Penulis dan buku merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan, sehingga buku juga merupakan cara agitasi pembaca untuk terkait rasa ingin tahu terhadap isu-isu bacaan yang dibaca,” kata Eko yang dikutip dari Republika.co.id, Rabu (10/3).
Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, Prof Sukamta menuturkan, Book Camp merupakan kegiatan rutin yang sudah dilakukan sejak 2017. Kegiatan ini telah menghasilkan banyak buku baik berupa buku ajar, buku monograf hingga buku referensi.
“Ini menjadi langkah yang baik dan langkah yang tepat, sehingga kegiatan ini harus dilakukan secara konsisten agar selanjutnya dapat menghadirkan jumlah buku-buku karya dosen UMY semakin banyak dan semakin berkualitas,” ujar Sukamta.
Sukamta mengimbau agar dosen-dosen dapat menulis karya buku yang disesuaikan dengan ciri khas UMY agar memiliki keunggulan komparatif. Sehingga, karya itu tidak cuma memiliki karakter ciri khas UMY tapi menjadi karya yang bermanfaat. (mil)