SALISMA.COM (SC) – Memang terasa menyegarkan msata mencicipi minuman manis seperti jus, soda, atau es teh manis di tengah terik matahari.
Dilansir dari Kompas.com, Namun, dibalik rasanya yang nikmat dan menyegarkan itu, ternyata ada bahaya besar yang mengintai kita.
Bahkan, minuman manis yang dipasarkan dengan label “sehat” pun tetap bisa menimbulkan konsekuensi serius untuk kesehatan kita.
1. Gangguan liver
Menurut laporan journal of Hepatology terlalu banyak konsumsi gula, khususnya dalam bentuk sirup jagung, bisa meningkatkan risiko penyakit liver.
Gula bisa menyebabkan kerusakan pada organ liver atau hati kita.
Riset dalam jurnal nutrients juga membuktikan segala bentuk jenis gula bisa menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol.
2. Penyakit jantung
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, peningkatan asupan gula secara langsung berkorelasi dengan masalah jantung.
Terlalu banyak konsumsi minuman manis bisa menyebabkan penumpukan lemak yang memicu masalah jantung.
Dalam riset yang diterbitkan The Journal of Endocrinology and Metabolism, terlalu banyak konsumsi minuman manis bisa memicu penyakit jantung, resistensi insulin yang menyebabkan diabetes tipe 2, dan berbagai gangguan kardiovaskular.
3. Resistensi leptin
Dalam penelitian yang diterbitkan Metabolism: Clinical and Experimental, leptin merupakan bahan kimia yang mengontrol metabolisme, sistem kekebalan, dan berbagai fungsi tubuh.
Orang yang mengalami obesitas juga kesulitan dalam membuat dan memproses leptin, yang menyebabkan banyak sekali masalah pada kesehatan.
Penyebab utama resistensi leptin berasal dari terlalu banyak mengonsumsi gula.
Resistensi leptin juga bisa menyebabkan gangguan metabolisme, komplikasi tiroid, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
4. Ketergantungan gula
Minuman tinggi gula membantu melepaskan dopamin, menciptakan efek adiktif.
Menurut sebuah penelitian di jurnal Clinical Nutrition and Metabolic Care, makanan minuman, termasuk soda, jus juga berpotensi tinggi memicu kecanduan.
Efek kecanduan yang dialami sama seperti orang-orang yang mengalami kecanduan narkotikan.
Hal ini bisa menyebakan obesitas dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. (mil)