oleh

Soal Vaksin Gotong Royong, Riau Masih Tunggu Petunjuk Pusat

SALISMA.COM – Pemerintah Provinsi Riau masih menunggu petunjuk dari pusat terkait pelaksanaan vaksin mandiri atau vaksin gotong royong.

Secara resmi vaksin gotong royong sudah diizinkan oleh pemerintah Melalui Permenkes dan efektif akhir Maret 2021.

Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Riau Syamsuar saat ditanyakan Bertuahpos.com, usai meninjau pelaksanaan vaksinasi di Gelanggang Remaja, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru, Senin, 1 Maret 2021.

“Sejauh ini belum ada (petunjuk terbaru untuk pelaksanaan vaksin mandiri atau vaksin gotong royong),” kata Syamsuar.

“Kami masih akan menunggu petunjuk dari Kemenkes dan Satgas Covid-19 nasional, mengenai pelaksanaan vaksin ini untuk di daerah,” jelas Syamsuar.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan vaksin mandiri atau vaksin gotong royong efektif pada April 2021. Menurut Kemenkes, hal itu menyusul agenda kedatangan vaksin ke Indonesia pada akhir Maret.

“Tunggu saja, vaksinnya [mandiri] ada di April ya kemungkinan,” kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Minggu, 28 Februari 2021.

Dia mengungkapkan, pemerintah memang telah menunjuk Bio Farma, satu-satunya perusahaan pengimpor vaksin untuk vaksin mandiri atau vaksin gotong royong.

Menurutnya, penunjukan Bio Farma berdasarkan konsultasi Kementerian Kesehatan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Untuk upaya mitigasi penyimpangan-penyimpangan saat ini perusahaan importir tunggal akan dilakukan oleh Bio Farma,” ujar Nadia.

Untuk diketahui, pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan di Pekanbaru hari ini, Senin, 1 Maret 2021, diperkirakan ada sekitar 1.500-2.000 tokoh dan pejabat publik ikut dalam vaksinasi

“Diperkirakan hari ini ada 2.000 orang yang ikut vaksin. Mereka terdiri berbagai kelompok masyarakat, pejabat publik, tokoh, organisasi, wartawan, termasuk pedagang pasar dan Lansia,” kata Gubernur Riau Syamsuar saat meninjau proses vaksinasi itu.

Syamsuar menegaskan, untuk kegiatan vaksinasi Lansia akan dilaksanakan langsung di rumah sakit, mengingat kemungkinan besar ada komorbid sehingga para Lansia harus mendapatkan penanganan lebih serius dalan proses vaksinasi.

Dia menambahkan, untuk pedagang pasar, proses vaksinasi juga akan dilakukan berbeda, di mana proses vaksinasi akan dilaksanakan langsung di lokasi pasar.

“Saat ini Riau sudah menerima sebanyak 11.400 dosis Vaksin Sinovac. Namun jumlah ini akan ditambah. Sejauh ini kami lihat minat tokoh dan pejabat publik cukup tinggi,” jelas Syamsuar.

Dalam kesempatan itu, Syamsuar meminta kepada seluruh daerah di Riau agar melakukan hal yang sama. Dia mendorong agar Bupati dan Walikota untuk segera melaksanakan kegiatan yang sama agar proses vaksinasi segera selesai. (mg1/bpc)