PAYAKUMBUH, SALISMA.COM (SC) – Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), membuka ruang kepada pihak swasta untuk mengambil bagian dalam upaya pemulihan sektor pariwisata di daerah itu, setelah terdampak pandemi Covid-19.
Menurut Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz, selama pandemi tahun 2020 lalu, pemerintah daerah cukup disulitkan dengan masalah anggaran untuk pengembangan sektor pariwisata, mengingat adanya kebijakan refocusing dan realokasi.
“Kami tidak bisa membuat program seperti biasanya, karena kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata, untuk sementara memang diminta untuk ditahan dan dialihkan ke penanganan Covid-19. Kondisi seperti ini hampir dirasakan oleh semua daerah,” ungkapnya saat menerima kunjungan Bertuahpos.com, Sabtu, 20 Februari 2021.
Dia menambahkan, jauh sebelum wabah Covid-19 melanda, pemerintah secara umum memang sudah terbiasa mengelola anggaran untuk pengembangan pariwisata.
Namun di saat pandemi, situasinya menjadi berbeda, sehingga membuat Pemko Payakumbuh harus berpikir keras agar sektor pariwisata kembali menggeliat.
Setidaknya, untuk Provinsi Sumatera Barat mengalami penyusutan anggaran hingga Rp1 triliun dan hampir Rp100 miliar di Pemko Payakumbuh.
“Sekarang anggarannya hampir nol untuk yang sifatnya kegiatan ya. Padahal kita melihat kegiatan itu merupakan bagian dari penggerak kepariwisataan. Orang berkumpul. Karena Covid-19, semua ditiadakan, karena fokusnya sekarang dialihkan untuk penanganan pandemi,” sebut Erwin Hafiz.
Kondisi yang sama, menurut Erwin, kemungkinan besar juga akan dialami oleh Pemko Payakumbuh di tahun 2021. “Pengembangan sektor pariwisata masih belum sepenuhnya bisa menjadi fokus kami. Oleh sebab itu, kami berupaya membuka ruang agar pihak swasta bisa mengambil peran,” tuturnya.
Erwin menyebut, hanya saja Kota Payakumbuh kini telah dikenal dengan kota kuliner. Walau dalam kondisi ekonomi sulit, geliat sektor kuliner masih terpantau bagus.
“Penyusutan anggarannya besar sekali, karena memang refocusing dari pusat. Kemungkinan tahun ini juga akan dikurangi. Kita tak tau sampai kapan Covid-19 ini selesai. Dan kami menyadari bahwa kondisi ini dialami oleh semua daerah,” kata pria yang dijuluki Bapak Online Payakumbuh itu. (mil/bpc)