oleh

Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo Anjlok 83 Persen di 2020

JAKARTA, SALISMA.COM (SC) – Jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) di 2020 mencapai 44.543 orang. Angka tersebut anjlok 83 persen jika dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya. Tercatat, kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo pada 2019 mencapai 256.171 orang.

“Dari data kunjungan yang kami dapat di tahun 2020 itu jumlah kunjungan ada 44.543 kunjungan. Itu sangat menurun cukup signifikan jika dibandingkan tahun 2019 pada posisi 256.171 kunjungan,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Rinus, dalam konferensi pers virtual tentang Progres Pengembangan DPSP Labuan Bajo seperti dilansir dari Liputan6, Jumat (19/2/2021).

Kendati demikian, dia optimis kinerja pariwisata Labuan Bajo dapat kembali menggeliat di tahun ini. Mengingat berbagai upaya masif yang tengah dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah bersama sejumlah stakeholders terkait lainnya.

Diantaranya dengan perluasan penerapan protokol CHSE di seluruh industri pariwisata NTT. “Termasuk di setiap destinasi secara baik,” imbuh dia.

Kemudian, menyusun ulang kalender event berbagai atraksi pariwisata di Labuan Bajo selama tahun 2021. Terutama penyesuaian untuk penyelenggaraan event Flores Today Tour.

“Kita sangat berharap bahwa target kita adalah pasar wisatawan nusantara dapat berjalan baik. Tapi kami sangat optimis Labuan Bajo akan bangkit,” terangnya.

Potensi Labuan Bajo Tak Sekadar Wisata Alam

Pesona lanskap Labuan Bajo memang tak perlu lagi dipertanyakan. Namun, sebagai salah satu destinasi super prioritas, wilayah di Kabupaten Manggarai Barat ini punya pesona lain untuk ditawarkan.

Berdiskusi dengan pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemangku kepentingan di Labuan Bajo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkap sejumlah potensi wisata di Labuan Bajo.

“Tadi beberapa romo dari uskup Ruteng merekomendasikan wisata religi karena ternyata ada beberapa situs yang jadi bagian jelajah wisata religi,” katanya dalam kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Kamis, 7 Januari 2021. Di samping itu, mereka juga akan mengembangkan wisata edukasi, wisata budaya, dan wisata berbasis olahraga.

Juga, Sandi berkoordinasi terkait beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan secara tuntas dalam jangka waktu setahun ke depan. “Terutama kesiapan infrastruktur, interkoneksi, produk wisata, dan calender of events,” imbuhnya.

Dalam praktiknya, Menparekraf juga mendorong partisipasi aktif masyarakat agar pariwisata dan ekonomi kreatif inklusif, lalu jadi wisata dengan lebih berkelanjutan.

Soal keluhan, Sandiaga Uno menyebut bahwa kebanyakan menyebut dampak anjloknya jumlah wisatawan akibat pandemi COVID-19, perizinan, pelibatan masyarakat, dan harapan agar ke depan pariwisata dijalankan berbasis berkelanjutan.

“Jadi nature and culture,” ia menyimpulkan. (mil)