Lord Baden Powell pernah berucap “If Scouting is needed for youth, adults needed in the scouting”. Jika kepramukaan dibutuhkan oleh kaum muda, maka anggota dewasa dibutuhkan dalam kepramukaan”.
Kalimat inilah yang kemudian dikutip Ketua Kwarda Riau HM Azaly Djohan saat membuka resmi acara Rapat Koordinasi bidang pembinaan anggota dewasa dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan se-Daerah Riau, Selasa, 17 November lalu.
Kegiatan dibuka Ketua Kwarda Riau, ditandai pemasangan tanda peserta. Dilanjutkan penandatanganan SK logo/badge Pusdiklatda Riau. Dan resmi ditutup pada Rabu, 18 November 2020 yang di Hotel Angkasa Garden Pekanbaru.
H.M. Azaly Djohan menyambut baik Rapat Koordinasi ini, karena baru pertama kali diselenggarakan dalam rangka menyatukan visi dan misi pendidikan kepramukaan, khususnya di daerah Riau.
Katanya, selaku anggota dewasa, Pembina Pramuka di garis terdepan bersama peserta didik, maupun Pelatih yang mencetak Pembina Pramuka berkualitas, harus memahami betul koordinasi ini. Apalagi pandemic belum tahu kapan berakhir.
Sehingga, anggota Muda Gerakan Pramuka (Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega) dalam menjalankan proses pendidikan kepramukaannya membutuhkan anggota dewasa yang bekerja sukarela (volunteer) dan penuh tanggungjawab sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
Dalam Rapat Koordinasi ini, Ketua Kwarda Riau menggaris bawahi :
Pertama, Kembali satukan pikiran, visi dan misi seluruh anggota dewasa, baik Pembina, Pelatih Pembina, Instruktur maupun Pamong di Satuan Karya Pramuka agar melangkah bersama menghasilkan peserta didik berkualitas sesuai tujuan Gerakan Pramuka.
Kedua, Membina peserta didik sangatlah berat. Sehingga, menjadi tantangan ke depan, apalagi pandemi virus covid-19 jadi hambatan tatap muka langsung dengan peserta didik.
Kakak Pembina harus dapat menciptakan dan mengkreasikan metode-metode pembinaan dan pelatihan bagi peserta didik atau calon Pembina. Agar program kegiatan dan latihan kepramukaan tetap berjalan dengan baik.
“Saya mengharapkan hasil Rakor ini dapat dipaparkan dalam kegiatan rapat Kerja Daerah, awal Desember nanti”, kata Azaly mengingatkan.
Ketiga; Dengan adanya Rakor khusus bidang binawasa dan Pusdiklat ini dapat menjadi pedoman dan tolak ukur bagi Kakak-kakak di daerah dalam menjalankan aktifitas kegiatan kepramukaan, terutama di masa pandemi.
Ketua Panitia Penyelenggara Rapat Koordinasi Dedi Hendri menyampaikan kegiatan Rapat Koordinasi dilaksanakan 2 hari ini (17 s.d 18 November 2020), diikuti 2 orang utusan Kwartir Cabang se-Daerah Riau (Wakil Ketua Kwarcab bidang pembinaan anggota dewasa dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan Tingkat Cabang).
Diikuti Andalan bidang binawasa Kwarda Riau dan Pengurus Pusdiklatda Riau. Total 47 orang.
Wakil Ketua Kwarda Riau bidang binawasa Mahadar melaporkan pada Ketua Kwarda Riau kalau peserta Rakor sudah menyusun dan menyepakati keseragaman pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Binawasa dan Pusdiklat daerah Riau.
Diantaranya:
Pertama, Usulan pelaksanaan program kerja bidang binawasa tahun 2021, diantaranya training of trainer (TOT), Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML) 2 Angkatan, dan Penyegaran Pelatih 2 Angkatan.
Ditambah dengan Karang Pamitran, Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD), Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK), Monitoring dan Evaluasi (Monev), dan TOT Asesor Akreditasi Gugusdepan.
Kedua, Administrasi Pusdiklat masing-masing Kwarcab segera membuat/menyelesaikan SK Pusdiklat, Logo/Badge dan Nama Pusdiklat.
Kemudian Standar Operasional Pusdiklat, penyeragaman penomoran Surat Hak Latih dan Surat Hak Bina, Keputusan Pembentukan Tim Pelatih Kursus, Persyaratan Anggota Tim Pelatih, Fungsi Tim Pelatih, Pedoman Anggota Dewasa dalam Gerakan Pramuka berdasarkan SK Kwarnas nomor 048 tahun 2020.
Ditambah Kurikulum dan Materi Kursus berdasarkan SK Kwarnas nomor 047 tahun 2020, dan masing-masing Kwarcab menyerahkan data jumlah Pembina dan Pelatih yang sudah mengikuti KMD, KML, KPD, dan KPL. (diolah dari rilis Humasw Kwarda).***
