HONGKONG – Minggu (1/9/2019), pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong kembali memblokir jalur ke Bandara Internasional Hong Kong. Mereka juga menduduki bandara serta melakukan sejumlah perusakan.
Sebagaimana dilansir AFP pada Minggu (1/9/2019), operator kereta Airport Express mengatakan, layanan mereka ditunda pada Minggu sore ini. Sementara para demonstran dengan pakaian hitam – bersembunyi dari kamera CCTV di bawah payung – membangun barikade di stasiun bus bandara. Mereka berusaha menghentikan lalu lintas di jalan utama menuju terminal.
Di luar salah satu terminal di pusat internasional, demonstran memicu alat pemadam kebakaran, menumpuk troli bagasi ke barikade jalan darurat dan menghancurkan kamera pemantau.
Polisi Hong Kong mengatakan mereka siap untuk melaksanakan ‘operasi pembubaran’. Dalam sebuah postingan Facebook, mereka juga memperingatkan demonstran untuk meninggalkan kawasan bandara sesegera mungkin.
Penerbangan sejauh ini tidak terganggu. Tetapi beberapa penumpang dibingungkan oleh kekacauan yang dibuat oleh para demonstran.
“Saya ingin pergi ke bandara untuk mencari saudara perempuan saya, tetapi saya tidak bisa masuk,” kata seorang pembantu rumah tangga Indonesia Samirah kepada AFP, dilansir dari detik.com.
Bandara ini dilindungi oleh perintah larangan masuknya demonstran. Hal ini diberlakukan setelah penutupan pada Agustus yang berakhir dengan bentrokan. Namun para demonstran secara konsisten mengabaikan langkah hukum yang melarang tindakan mereka.***