PEKANBARU – Produksi minyak dan gas (Migas) di Riau terus turun. Seperti dikatakan Analis Rencana Umum Energi, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Rudi Hartono.
Menurutnya, pada tahun 2017 realisasi produksi Migas secara keseluruhan di Riau mencapai 83 juta barrel. Angka produksi itu kemudian mengalami penurunan sebesar 5% hingga 10%, menjadi 80 juta barrel pada tahun 2019.
“Angka penurunannya sekitar 5% hingga 10%. Untuk realisasi triwulan I 2019 sekitar 19 juta barrel. Kalau triwulan II 2019 masih dihitung,” kata Rudi, Kamis, 25 Juli 2019.
Menurut Rudi, untuk kinerja produksi Migas CPI bisa mencapai 209 ribu barrel per hari, dan kini menurun menjadi 194 ribu barrel per hari.
Kondisi ini dipengaruhi karena habisnya masa kontrak kerja CPI di Riau sehingga perusahaan asing tersebut tak lagi mengembangkan investasi baru. Tak lama lagi akan diambil alih Pertamina.
“(Kontraknya) sudah mau habis kan. (Chevron) tak ada investasi apa-apa, hanya memanfaatkan yang ada saja. Harapan kami setelah diserahkan ke Pertamina bisa lebih produktif lah dari sekarang,” sebutnya.**/bpc
