JAKARTA – Menurut indeks kualitas udara situs Air Visual, Minggu (14/7/2019), kualitas udara di kota Jakarta masih menjadi yang terburuk di dunia, atau berada di atas Kota Krasnoyarsk, Rusia, Kota Santiago di Chile, Dubai di Uni Emirat Arab, danSao Paulo di Brasil.
Berdasarkan pantauan tersebut, kualitas udara di Jakarta mencapai level 194 US Air Index Quality (AQI). Kualitas tersebut mengindikasikan udara di Jakarta tidak sehat. Bahkan, kualitas udara Jakarta menyentuh level sangat tidak sehat yakni 202 US AQI pada hari ini sekitar pukul 05.00 WIB.
Dilansir dari CNNIndonesia, berdasarkan kawasan, Pegadungan menjadi wilayah dengan tingkat kualitas udara terburuk di Jakarta. Kategori kualitas udara wilayah yang terletak di Jakarta Barat itu mencapai level 202 US AQI atau sangat sangat tidak sehat.
Di peringkat kedua dan ketiga ditempati oleh kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, dan Rawamangun, Pulogadung dengan level 199 dan 189 US AQI atau tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta yang terus memburuk telah menjadi sorotan masyarakat sejak satu bulan terakhir. Saat libur Lebaran pada Juni lalu, kualitas udara Jakarta juga menjadi yang terburuk di dunia berdasarkan index Air Visual.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan musim kemarau menjadi salah satu faktor penyebab kualitas udara Jakarta yang memburuk.
BMKG menyatakan saat memasuki musim kemarau frekuensi hujan turun berkurang drastis, sementara debu dan asap kendaraan bermotor terus meningkat.***