oleh

Bank Dunia Beri Indonesia Pinjaman Rp706,8 Miliar Untuk Proyek Perkotaan

JAKARTA – Bank Dunia baru saja menyetujui pinjaman sebesar US$49,6 juta atau setara Rp 706,8 miliar untuk Indonesia. Pinjaman ini ditujukan untuk membiayai proyek pemerintah, seperti
untuk meningkatan kapasitas berbagai kota.

“Proyek yang dibiayai oleh pinjaman ini akan memberikan manfaat kepada sekitar 12,5 juta orang di 13 kota,” tulis Bank Dunia dalam rilis resminya.

“Berbagai instansi terkait perkotaan juga akan mendapatkan manfaat melalui perbaikan kapasitas dalam manajemen keuangan dan perencanaan perkotaan serta integrasi yang lebih baik antara perencanaan pembangunan sosio-ekonomi dan spasial,” lanjutnya.

Sementara itu Rudy Prawiradinata, Deputi Bidang Pengembangan Regional, Badan Perencanaan Pengembangan Nasional/Bappenas, mengakui manfaat besar dari pinjaman ini untuk mengembangkan perkotaan di Indonesia.

Selain itu, National Urban Development Project (NUDP) yang baru ini juga akan mendukung kota-kota untuk mengintegrasikan perencanaan dan strategi sektoral seperti master plan untuk transportasi, perumahan, strategi ekonomi, dan lingkungan. Selain itu, kaitan antara investasi modal jangka menengah, prioritas infrastruktur, dan kebutuhan pembiayaan akan menjadi lebih kuat.

“Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim yang merugikan. Proyek ini akan memperbaiki hubungan antara perencanaan perkotaan dan pengembangan infrastruktur, untuk membuat investasi menjadi lebih efisien dan mengurangi kerentanan terhadap bahaya terkait iklim,” kata Rodrigo A. Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste.

Dalam rilisnya, Bank Dunia mengutip data Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyebut populasi perkotaan Indonesia bertambah hampir 59 juta dari 2010 hingga 2018, setelah China dan India.

Saat ini, 137 juta orang tinggal di kota-kota di Indonesia atau 54% dari populasi yang ada. Hingga tahun 2025, angka ini diperkirakan meningkat menjadi 68% dari populasi.**/ril