SALISMA.COM, PEKANBARU – Dikarenakan banyaknya kesalahan pada draf KUA PPAS RAPBD Perubahan 2015 Riau, Wakil Ketua DPRD Riau Manahara Manurung menuding bahwa kesalahan sendiri berada di Pemprov Riau.
“Keterlambatan dikarenakan kesalahan pemprov yang lambat menyerahkan draft KUA PPAS 2015 dan ditambah adanya kesalahan,” katanya Rabu kemarin.
Maka dari itu, kalangan dewanpun tidak mau disalahkan karena pembahasan RAPBD Perubahan menjadi lambat dan alot.
“Karena, draftnya terlambat diajukan ke dewan serta salahnya di TPAD Pemprov Riau karena kordinasi di TPAD kurang baik,” lanjutnya.
Manahara juga menepis tentang adanya tarik ulur kepentingan dewan dalam pembahasan RAPBD Perubahan 2015. “Tidak ada kepentingan, yang kepentingan dewan itu hanya untuk kebutuhan 6 juta masyarakat Riau,” tegas Manahara.
Sebelumnya, didalam pembahasan yang cukup alot tersebut, banyak kegiatan yang akan dihapuskan. Hal ini dikarenakan berkurangnya target PAD dari Rp 31 milyar menjadi Rp371 milyar.
“Akibatnya, draft KUA PPAS terpaksa dirubah dan kegiatan senilai Rp340 miliar terpaksa dihapuskan,” ujar Wakil Ketua DPRD Riau Manahara Manurung, Rabu kemarin.
Manahara menambahkan, pembahasan yang cukup memakan waktu ini disebabkan karena draf KUA PPAS RAPBD P 2015 terdapat banyak kesalahan dan tentunya harus diperbaiki.
“Dalam pembahasan yang pertama, masalah penerimaan pajak daerah yang di perkirakan masuk di APBD murni Rp 2,9 Triliun setelah di perubahan ternyata menjadi Rp 2,8 T lebih, berarti minus Rp 31 Miliar,” jelasnya.
Angka itulah, lanjut Politisi PDI P tersebut yang muncul di buku di kua ppas apbd p 2015. Namun, di dalam rapat banggar dengan TPAD berubah lagi.
“Terjadi pengurangan lagi penerimaan target pajak daerah itu dari Rp 2,9 Triliun menjadi Rp 2,5 Triliun atau malah berkurang sebesar Rp 371 Miliar, bertambah banyak pengurangannya,” tutupnya. (Iqbal)