SALISMA.COM, PEKANBARU – Kualitas udara di Pekanbaru yang terpantau dari Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berada di simpang empat mal SKA Kabut asap di Riau memasuki level berbahaya.
Bahkan, berdasarkan data dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kota Pekanbaru merilis dari 285 titik hostpot, Sumatera Selatan masih menyumbang titik terbanyak, yakni 239 hotspot. Sedangkan untuk di Riau nihil.
BMKG juga memastikan bahwa kabut asap yang melanda Provinsi Riau saat ini adalah kiriman dari provinsi tetangga. Dan akibat dari kabut asap ini, jarak pandang hanya 200 meter,” katanya, Senin (28/09/2015).
Hendri warga Pekanbaru meminta kepada pemerintah pusat untuk melakukan langkah cepat untuk menuntaskan kabut asap di Riau maupun di Sumatera Selatan dan Jambi.
“Kita dari Riau menuntut janji kepala BNPB yang katanya kemarin mau menuntaskan kabut asap. Tapi sekarang malah tambah parah. Kita minta upaya penuntasans secara tepat,” ujarnya.
Dirinya berharap agar apa yang diupayakan pemerintah dilakukan dengan cepat dan tuntas untuk kedepannya. “Kita ini bukan seperti ikan salai yang diasapi terus. Berapa banyak lagi nyawa yang dikorbankan karena asap ini. Kita harap reaksi cepat dari pemerintah dan tidak ada lagi kabut asap tahun depan,” harapnya.
Sebelumnya, dalam laman akun fecebook milik Kadisdik Kota Pekanbaru Zulfadil Minggu (27/9/2015) malam menuliskan, “Assalamu’alaikum, Wr. Wb. Kepada Yth: Ka UPTD, Pengawas sekolah, Kepsek PAUD SD, SMP, SMA, SMK, Kondisi udara pada hari minggu tanggal 27 september dalam kategori Berbahaya, mengacu kepada SOP Diskes, Dinas Pendidikan memutuskan “siswa Semua tingkatan” senin dan selasa (28-29/09/2015) dinyatakan libur sampai pemberitahuan selanjutnya. Sedangkan guru diizinkan untuk tidak hadir, DUM dan dilaksanakan”.
Zulfadil beberapa waktu lalu mengatakan, jika kabut asap kembali terjadi, maka pihaknya akan kembali meliburkan siswa yang ada di Pekanbaru.
“Kalau berbahaya kita akan liburkan lagi, tapi kalau kualitas udara tidak sehat masih bisa masuk sekolah,” katanya
Jika sudah memasuki sangat tidak sehat, maka untuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan siswa SD akan diliburkan.
“SOPnya seperti itu, kalau berbahaya baru diliburkan semuanya. Dan tentunya kita akan kerja sama dengan diskes,” lanjutnya. (iqbal)