oleh

Sempena Milad 20 Tahun Sikari, Introspeksi di Kota Pekanbaru “Metropolitun”

SALISMA.COM (SC) – Menyambut usia 20 tahun, Sindikat Kartunis Riau kembali mengadakan iven Pekanbaru Bandar Kartun Festival ke 7, dengan mengangkat tema pameran teknologi digital dan internet. Diharapkan menggungah generasi muda agar melek dan ramah teknologi sekaligus menjadi warga  kreatif

Di saat-saat jamak orang membicarakan Pilpres dan Pileg, Pekanbaru Bandar Kartun Festival (PBKF) kembali hadir mengadakan iven di Pekanbaru untuk rehat sejenak. Karena iven tahunan yang diadakan Sindikat Kartunis Riau (SIKARI) ini ibarat oase di tengah panasnya eskalasi pertarungan politik. Baik orang per orang maupun antar kepentingan partai dan ormas. Iven tahun ke 7 ini bertajuk Retrospektun, yang bersempena 20 tahun Sikari (1998-2018) berkiprah di Kota Pekanbaru.

Kalau dilihat dari tema kegiatan, ‘Retrospektun’ kali ini, menunjukkan sikap kedewasaan Sikari untuk selalu mengevaluasi diri dalam setiap karsa dan karyanya menyongsong kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan. Apalagi mengembil tema pameran industri 4.0. terkait teknologi digital dan internet. Sehingga acara yang diplot dari tanggal 24 hingga 30 September 2018 yang bertempat di Living World Pekanbaru ini diharapkan dapat respon positif dari kalangan milenial.

“Kita harapkan anak-anak muda Pekanbaru tidak saja menjadi pengunjung pameran, tapi ikut berpartisipasi dalam beberapa agenda kegiatan yang sudah kita siapkan sepekan ini. Dengan adanya pameran kartun digital ini, generasi muda Pekanbaru khususnya terpacu untuk berkarya lebih kreatif. Karena teknologi digital makin memberikan fasilitas bagi mereka,” ungkap Dany Pratama koordinator acara pada Salisma.com

Acara pameran ini diikuti 40 kartunis Rioaiu dan nasional. Seperti Beng Rahadian dan Jitet Koestana. “Waduh, sayang bang…..Beng dan Jitet tak bisa hadir. Tapi karyanya ada kok,” sebut Dany untuk mengobat hati. Melengkapi iven pameran ini kata Dany lagi menyiapkan agenda pelengkap acara dengan kegiatan beragam. Seperti Say-Toon, Jamstrip Komik, Caricature Battle, Doodle spot, Mini Workshop, dan Study-Toon.

Bagi milenia yang datang berkunjung di Living World, apalagi bagi kamu yang merasa punya bakat jangan lupa ikuti ajang Saytoon. Atau menggambar wajah kartun sendiri dengan katra-kata atau kesan tentang pameran. Nah, iven ini berlangsung sepanjang pameran untuk umum atau pengunjung. Kemudian ada Carricature Batlle. Head to head antara 2 orang peserta, saling membuat karikatur wajahnya masing-masing. Jadwalnya pada hari Jumat, Sabtu. Dan Minggu ini yang diadakan untuk umum.

Kalau belum puas dengan dua agenda tersebut, masih ada Mini Workshop. Nah ini bagi kamu yang mau belajar kartun, workshop  singkat dan gratis dari kartunis ini wajib diikuti. Tapi syaratnya harus datang langsung di aacara karena sudah terjadwal. Karena sang kartunis sudah standbye di lokasi pameran.

Bagi kalangan pelajar ada gak ya? Jangan khawatir, masih ada acara Study toon. Yaitu kunjungan siswa siswi sekolah di Pekanbaru ke lokasi pameran yang sudah diatur waktunya. Jadi, ketika Study-toon peserta pameran bisa ready bisa menjelaskan karyanya.

Masih ada dua acara pamungkas, yaitu Jampstrip komik dan Doodle spot. Jampstrip komik adalah agenda bagi komunitas seni rupa. Iven yang menantang undangan dan komunitas untuk membuat komik bersambung, yang berlangsung pada hari Ahad. diperuntukkan peserta pameran dan undangan komunitas. Dan satu lagi acara manarik yaitu Doodle spot. Dimana panitia akan menyediakan doodle spot, untuk peserta umum di hari Ahad 30 September 2018.

“Kita harapkan pada acara penutupan ini, masyarakat kota sangat antusias menghadiri acara ini bang. Selain penutupan acara, kita tentu akan memberikan hadiah menarik di akhir acara,” yakin Dany.

 

20 Tahun Sikari; Kedewasaan Diri

Sejak dibidani oleh Furqon LW dan kawan-kawan, Sindikat Kartunis Riau terus menambah anggota komunitas seiring bertambahnya karya yang sudah ditorehkan. Terakhir yang terbesar pada waktu awal periode pertama Walikota Firdaus di Pekanbaru. Ketika Pekanbaru menjejak usia 223 tahun. Tak kurang 200 an orang anggota tetap dan luar biasa Sikari ikut andil membuat mural di atas papan triplek setinggi 15 meter menyongsong milad kota ketika itu.

“Itu iven yang terbesar Sikari sejak berdiri. Pernah juga tahun 2006 Sikari menggagas majalah komik yang sempat terbit beberapa edisi. Moga iven sepekan ini menjadi salah satu iven yang terbesar dan terbaik Sikari. Sekaligus ini ajang reunian perupa yang ada di kota Pekanbaru, Riau, dan nasional,”yakin Yudi Ys salah satu perupa.

Sebagai perupa sekaligus kartunis, Yudi berharapn besar Pekanbaru kelak benar-benar menjadi Bandarnya para kartunis dan komikus handal. “Saya memang berkeyakinan kalau generasi milenia serius dengan dunia kartun dan komik, ke depan kiyta bisa menjadi salah satu kota industri kartunis dan komikus yang handal,” doa Yudi.

Seperti juga harapan pimpinan tahun 2018 ini, menjadikan pariwisata sebagai arah pembangunan Riau. Dengan perkembangan Industri kartun dan komik, tentu bisa pula menjadi salah satu indikator pembangunan di sektor pariwisata. Kalau semua stakeholder mendukung, tak salah Pekanbaru ke depan akan menjadi kota metropolitun.***ong