SALISMA.COM (SC) – Seorang pangeran Arab Saudi menuding Raja Salman dan putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, atas terjadinya perang Yaman yang menewaskan ribuan orang.
Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, saudara laki-laki Raja Salman dan salah satu putra pendiri kerajaan Arab Saudi, mengatakan, pengunjuk rasa antiperang yang hadir di luar kediamannya di London, Inggris, tidak menyalahkan dirinya mengenai perang Yaman.
Gambar dari rekaman video yang diperoleh dari Arab 24 memperilhatkan pasukan yang dipimpin koalisi Arab berkumpul untuk merebut kembali bandara internasional kota pelabuhan Hodeida, Yaman, dari pemberontak Syiah Houthi pada Sabtu, 16 Juni 2018.[Arab 24 via AP]
“Ada orang tertentu yang bertanggung jawab. Jangan menyalahkan seluruh anggota kerajaan,” kata Pangeran melalui rekaman video seperti diberitakan Al Jazeera.
Ketika dia ditanya siapa orang-orang yang dimaksud, Pangeran mengatakan, siapa lagi kalau bukan raja dan para ahli warisnya. “Di Yaman dan beberapa tempat lain, perang harus segera berakhir hari ini atau sebelum besok,” tegas Pangeran Ahmed menambahkan.Sejumlah anak-anak bermain diatas mobil yang sudah tidak terpakai saat berada di kamp pengungsian untuk korban perang di dekat Aden, Yaman, 27 Mei 2018.
Beberapa jam setelah pernyataan Pangeran Ahmed yang beredar melalui rekaman video, kantor berita Saudi Agency Press, mengatakan apa yang disampaikan oleh Pangeran Ahmed adalah sebuah pernyataan salah persepsi.
Arab Saudi bersama sekutunya terlibat perang di Yaman pada 2015 untuk mengusir Houthi yang sekarang berkuasa di Ibu Kota Yaman. Dalam konflik bersenjata tersebut, Iran mendukung Houthi, sementara Arab Saudi menyokong pemerintahan di Aden. Akibat perang tersebut, lebih dari 5.000 orang tewas terutama penduduk sipil dan anak-anak (Tempo)