SALISMA.COM (SC) – Kisruh soal ketegangan politik di Riau beberapa waktu belakangan bikin publik geleng kepala. Apalagi kekhawatiran ketegangan politik menimbulkan perpecahan kini semakin menjadi momok menakutkan.
Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim punya sebuah kalimat andalan jika dicerca pertanyaan soal politik oleh wartawan.
Kalimat ini dianggapnya mujarab untuk menetralisir suasana di tengah ketegangan antar kelompok dan golongan dalam menyikapi informasi politik saat ini.
“Yang jelas, kemesraan ini jangan cepat berlalu.” Itu lah kalimat andalan yang selalu diungkapkannya jika dilontarkan pertanyaan soal kondisi perpolitikan di Riau.
Di Riau, gejolak politik Pilpres 2019 sudah mulai terasa pada saat penghadangan dan pemaksaan pulang aktivis #2019GantiPresiden di Bandara SSK II Pekanbaru, Akhir Agustus 2018.
Ketegangan antar kelompok yang pro dan kontra terhadap kedatangan Neno mencuat ke permukaan. Termasuk keterlibatan aparat penegak hukum yang diduga mengambil andil penting dalam kasus tersebut.
“Kitakan sudah belajar banyak dari momentum Pilgub Riau kemarin. Terpilih pun Pak Syamsuar. Masyarakat menerima dan sekarang kan tinggal menunggu hari pelantikan. Semuanya bisa menerima,” ujarnya.
Dia semakin mengingatkan kepada aparat untuk sesegera mungkin mengencangkan ikat pinggang. Sebab tanggal 23 September 2018 masa kampanye sudah dimulai. Dalam situasi seperti ini potensi ketegangan politik sangat memungkinkan mencuat. (bpc)