SALISMA.COM (SC) – Duta Besar Indonesia untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, mengkonfirmasi pelaku perkosaan terhadap seorang mahasiswi asal Indonesia di Rotterdam, hingga Senin sore, 23 Juli 2018, masih buron. Berdasarkan gambar dari sejumlah kamera CCTV, kuat dugaan pelaku penyerangan dan perkosaan adalah seorang laki-laki kulit hitam. Dari gambar CCTV, pelaku menutupi dirinya dengan jaket hoodie.
Kepada Tempo, Puja menjelaskan, keluarga korban di Indonesia sudah mengetahui tindakan kejahatan ini dan sedang dalam perjalanan ke Belanda untuk menemui korban secara langsung. Identitas korban, termasuk daerah korban perkosaan berasal, dijaga kerahasiaannya oleh KBRI. Puja hanya menyebutkan korban adalah mahasiswi berusia sekitar 20-an tahun.
Duta Besar RI untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja (kiri), menjamu wartawan-wartawan Belanda di KBRI Denhaag, 16 Maret 2016. KBRI Den Haag”Di Rotterdam itu memang banyak imigran,” kata Puja saat ditanyai soal kondisi keamanan daerah tempat tinggal korban.
Sebelumnya, RTV Rijnmond mewartakan korban adalah mahasiswi pertukaran di Universitas Erasmus yang berasal dari Indonesia. Setelah kejadian perkosaan terjadi pada Sabtu, 21 Juli 2018, penduduk sekitar segera menolong korban. Korban sempat mengatakan dikejar pelaku perkosaan di Avenue Concordia, sebuah lokasi yang berjarak beberapa menit dari kediamannya di Herman Bavinckstraat, Rotterdam.
Dalam hukum Belanda, pelaku perkosaan terancam hukuman maksimal 12-15 tahun penjara. Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan tim perlindungan WNI KBRI Den Haag sudah di lokasi kejadian. Iqbal meyakinkan KBRI akan terus memberikan pendampingan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat. (Tempo)