oleh

Aksi Demo Tenaga RTK Kampar Ricuh, Kasatpol PP Hambali Tegaskan Tidak Ada Wanita Hamil yang Jadi Korban

SALISMA.COM (SC) – Aksi demonstrasi puluhan tenaga Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) dan aktivis Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) Kampar berakhir ricuh.

Aksi itu berujung hebohnya berita tentang adanya petugas Satpol PP Kabupaten Kampar yang diduga melakukan penganiayaan dan mengakibatkan dua orang menjadi korban. Salah satu korban diduga wanita muda yang sedang hamil. Namun hal ini dibantah oleh Kasatpol PP Kabupaten Kampar, Hambali.

Dikatakan Hambali bahwa sebenarnya demo yang dilakukan itu ada dua babak. “Babak pertama mereka demo, memaksa masuk ke kantor bupati. Tidak boleh sama Satpol PP, tetap ngotot dobrak pintu. Akibat itu, kaca pecah, pintu rusak,” ungkapnya seperti dilansir bertuahpos.com, Selasa (14/07/2018).

Setelah itu, sambung Hambali, di awal aksi tidak ada pejabat yang hadir. Baik Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Bupati pun tidak ada.

“Pas Sekda datang diajak perwakilan 3 orang masuk ke ruangan pak Sekda. Saya gak ada, gak tau pembicaraannya. Setelah itu pak Sekda manggil, itu orang udah mulai anarkis tolonglah diamankan, beri pemahaman. Pas saya kumpulkan anggota, si Rian (salah satu peserta demo, red) ini, mau nyegel kantor Bupati, mau pasang spanduk di situ dah disiapkan tali juga. Disitulah awal mulanya terjadi dorong mendorong,” jelas Hambali.

“Kalau masalah tinjak, tendang pukul, tidak ada,” ungkapnya.

“Sasarannya Rian aja, korlapnya itu. Terkait di rumah sakit, tanyakan aja ke rumah sakit, nanti dibilang pembelaan. Ada kok surat dari dokter, silahkan aja ke rumah sakit,” sarannya.

Adanya informasi korban perempuan tengah hamil muda pun dibantah dr. Cipta, yang bertugas dan menerima pasien di Rumah Sakit Kampar tersebut. Ia menyebutkan, info korban tengah hamil didapat dari kawan-kawan pasien yang mengantarkan ke rumah sakit.

“Kita kalau memeriksa pasien, kita nanya ke pasien kenapa, pasien datang dalam keadaan sadar, namun karena terbata-bata, kita tanya sama teman pasien yang terdekat dengan korban, mereka ada yang mengatakan korban didorong, ada juga yang bilang ditendang padahal dalam keadaan hamil,” ungkap dr. Cipta.

“Setelah saya tanya ke pasien, dia bilang tidak haid selama 2 munggu, pasien juga bilang kalau dirinya pernah kuret di Pekanbaru 2 bulan lalu dan yang bersangkutan mengaku saat ini tengah program hamil, namun setelah kita lakukan cek labor yang bersangkutan ternyata tidak sedang hamil,” pungkasnya. (**)