SALISMA.COM (SC) – Data Kementerian Perhubungan mencatat, ada 30.868 bus yang tidak lolos uji kelaikan (ramp check) dari 39.660 bus yang diuji untuk kebutuhan mudik Lebaran tahun ini. Artinya, sekitar 80,94 persen bus dari total keseluruhan itu tak layak dikendarai.
“Kami sudah banyak melakukan ramp check dan masih banyak kendaraan yang enggak lolos, banyak yang tidak bagus,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, seperti dilansir tempo.
Atas temuan masih banyaknya bus angkutan Lebaran yang tak lulus ramp check itu, Budi meminta operator segera memperbaikinya. Pihaknya masih memberi kelonggaran terhadap operator bus untuk segera memperbaiki kondisi kendaraannya untuk kemudian dilakukan ramp check ulang atau lanjutan.
“Kalau ramp check tahap satu tidak lolos, kami minta segera memperbaiki. Setelah ramp check kedua, ada yang lolos,” sebutnya.
Menurut Budi, sudah seharusnya operator bus memperhatikan kelaikan kendaraannya mengingat hal ini demi keselamatan penumpang. Operator bus jangan mengutamakan kepentingan bisnis semata.
“Beginilah para operator kita, para pengusaha lebih mengutamakan bisnisnya ketimbang keselamatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hindro Surahmat menuturkan ramp check tersebut sudah dilaksanakan sejak dua bulan lalu untuk menekan angka kecelakaan.
“Semakin banyak, kesiapan kita semakin bagus,” tuturnya.
Dan terbukti, kata Hindro, sepanjang tahun lalu, ada penurunan angka kecelakaan yang cukup signifikan, yakni sampai 50 persen.
“Tahun ini, mudah-mudahan seperti itu juga, karena kami juga mengedukasi pengusaha, juga masyarakat, terutama pengguna angkutan umum”, katanya.
Menurut Hindro, pemeriksaan bus tersebut untuk memastikan kelaikannya.
“Setiap kendaraan yang diberi label laik jalan itu bisa digunakan. Kalau tidak ada label laik jalan, sebaiknya dihindari. Pengusaha juga kami lakukan sosialisasi,” tuturnya. (*/tempo)