Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengidentifikasi empat negara di Asia yang masih berjuang pulih dari dampak pandemi Covid-19. Negara-negara tersebut adalah Pakistan, Sri Lanka, Maladewa, dan Laos.
Menurut Asisten Menteri Keuangan AS, Alexia Latortue, reformasi mendesak diperlukan di negara-negara tersebut. Pernyataannya disampaikan dalam Pertemuan Tahunan ke-57 Asian Development Bank (ADB) di Tbilisi, Georgia, pada Minggu (5/5/2024).
Latortue menyatakan bahwa sementara secara keseluruhan Asia Pasifik menunjukkan pertumbuhan yang kuat, masih ada negara-negara yang terkendala oleh faktor internal dan eksternal.
Kawasan tersebut menghadapi empat krisis utama, yakni perubahan iklim, konflik, kerawanan pangan, dan peningkatan utang. Ancaman lainnya termasuk kondisi keuangan global yang ketat, perlambatan permintaan domestik di China, dan tingginya tingkat utang.
ADB, menurut Latortue, dapat memainkan peran penting dalam membantu negara-negara yang terjerumus kembali ke jalur pemulihan ekonomi. Selain itu, negara-negara yang masih mampu tumbuh positif perlu mempertahankan momentum tersebut.
Dia menekankan bahwa ADB harus memberikan pendanaan pembangunan berkualitas tinggi, termasuk untuk isu perubahan iklim. Selain itu, perlu juga dilakukan mobilisasi dana tambahan, termasuk dari sektor swasta, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
“Agenda ini masih jauh dari selesai. Tantangan-tantangan yang mendesak seperti perubahan iklim, konflik dan kerapuhan, serta pandemi mengancam kemajuan pembangunan yang telah dicapai dengan susah payah, dan kami mendesak hal ini komitmen berkelanjutan untuk melakukan reformasi,” pungkasnya.
sumber : CNBC Indonesia