PEKANBARU – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi dalam rentang Januari hingga Maret 2018 di berbagai wilayah Riau sudah menghanguskan lahan seluas 1.538 hektare. Bahkan, sampai saat ini kebakaran lahan masih terjadi di daerah pesisir Riau.
Kebakaran terakhir terjadi di Kecamatan Kubu Babussalam Kabupaten Rokan Hilir. Tim Satgas darat yang dibantu tim Satgas udara masih melakukan pendinginan lahan bekas terbakar.
Dari 1.538 hektare tersebut lahan terluas terbakar berada di Kabupaten Kepulauan Meranti lebih dari setengahnya yakni mencapai 894.11 hektare, disusul Siak 131.5 hektare. “Sekarang yang masih dilakukan tindakan di Rohil pendinginan pasca pemadaman yang dilakukan. Tim berhasil memadamkan,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau Edwar Sanger, Jumat (16/3).
Satgas saat ini terus melakukan tindakan di lapangan termasuk sosialisasi kepada masyarakat, bahkan untuk penegakan hukum juga tidak ada hentinya dimana saat ini sudah ada empat tersangka yang sedang proses. “Semuanya berjalan sosialisasi dan penanggulangan serta penindakan hukum,” ujar Edwar.
Sementara saat ditanya untuk peralatan sendiri diakui Edwar masih dibantu perusahaan, sedangkan helikopter dari Pemerintah Pusat baru dijadwalkan tiba pekan depan di Riau.
“Informasi dari BNPB untuk heli prediksinya sekitar tanggal 20-an bulan ini baru akan sampai ke Riau karena masih dalam perjalanan dan pengurusan perizinannya,” paparnya.
Sanger juga menyampaikan dalam beberapa pekan terakhir Tim Satgas Karhutla merasa terbantu dengan curah hujan yang hampir merata terjadi di Riau termasuk wilayah pesisir Riau.
“Kemungkinan hujan kan masih ada terjadi dan kita bersyukur juga hujan masih mengguyur Riau,” ujar Edwar. (*)