oleh

Warga Pilih Berobat ke Provinsi Kepri, Ketua DPRD Meranti Usulkan Puskesmas di Perbatasan Naik Tipe C

SELATPANJANG – Masyarakat Kecamatan Ransang, Kabupaten Meranti ternyata lebih memilih berobat ke Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau daripada ke RSUD Meranti.

Hal itu lantaran fasiltas Puskesmas Tanjung Samak masih belum memadai. Lagi pula mereka sudah akrab berobat ke Tanjung Balai Karimun ketimbang di RSUD Meranti.

“Warga Tanjung Samak banyak yang memiliki keluarga di Tanjung Balai Karimun. Sehingga mereka lebih memilih berobat di sana,” ujar Ketua Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Fauzi Hasan, Rabu (14/3).

Dia meminta Pemkab Kepulauan Meranti meningkatkan fasilitas sejumlah puskesmas yang berada di wilayah perbatasan. Hal itu untuk memudahkan masyarakat perbatasan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Fauzi bahkan mengusulkan Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti menaikan Puskesmas Tanjung Samak menjadi rumah sakit tipe C. Dengan begitu, masyarakat Rangsang tidak perlu lagi repot-repot menyeberang laut ke Tanjung Balai Karimun atau ke RSUD Meranti hanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. “Untuk anggarannya kan bisa diajukan ke Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Irwan Suwandi menilai usulan kenaikan status sejumlah puskesmas wilayah perbatasan menjadi RS Type C terlalu tinggi. Sehinggga, usulan tersebut sangat sulit untuk dipenuhi oleh Diskes Kepulauan Meranti.

Menurut Irwan, untuk mencapai ke RS Type C, bukan perkara mudah bagi puskesmas. “Puskesmas berubah menjadi rumah sakit tipe C harus melewati sejumlah tahapan. Setidaknya puskesmas harus melewati empat tahapan akreditasi, mulai dari akreditasi dasar, madya, utama dan paripurna,” jelas dia.

Lagipula kata Irwan, sejumlah puskesmas wilayah perbatasan di Meranti masih membutuhkan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang sangat diperlukan bidan, perawat dan petugas kesehatan lainnya.

“Kalau untuk standar Puskesmas, tenaga dokter sudah mencukupi. Hanya bidan, perawat dan tenaga kesehatan lainya seperti analisis kesehatan yang masih kurang,” ujarnya. (*)