PEKANBARU – Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BK) Provinsi Riau Ikhwan Ridwan mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenpan RB dalam membuka seleksi CPNS serentak tahun ini.
“Kalau memang dibuka selesai Pilkada ya kita tunggu saja tindaklanjut dari Menpan-RB,” ujar Ikhwan Ridwan, Kamis (9/3).
Namun sebelum pelaksanaan penerimaan CPNS untuk Pemerintah Provinsi Riau, isu di lapangan juga sudah bergulir dan banyak dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk menipu masyarakat. Masalah ini harus disikapi dengan cerdas oleh masyarakat.
Karena masyarakat sendiri sudah banyak menjadi korban karena percaya dijanjikan bisa bantu memasukkan jadi Pegawai Negeri Sipil dengan bayaran tertentu. Padahal tidak ada dan hanya tipuan semata.
“Masyarakat harus cerdas jangan sampai percaya dengan isu adanya oknum bisa bantu. Sekarang penerimaan CPNS tanpa dipungut biaya. Jadi jangan percaya dengan isu di lapangan,” kata Ikhwan.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk mencari informasi yang benar melalui situs resmi pemerintah terkait info penerimaan CPNS jangan asal percaya dengan informasi di lapangan.
“Kita menyayangkan masih ada masyarakat yang percaya. Padahal inikan tidak ada lagi penerimaan CPNS gunakan uang, masyarakat harus tahu itu,” jelas Ikhwan.
Untuk kuota penerimaan CPNS pihak Pemprov berharap Kemenpan RB serta Badan Kepegawaian Nasional (BKN) agar dapat memberikan kuota lebih dari 2.000 orang dalam pemenuhan kebutuhan pegawai di Provinsi Riau.
Sebagaimana yang diajukan tahun 2017 silam jumlah formasi yang bersifat teknis diajukan lebih 2.000 formasi.
“Kemarin kami rapat di BKN, katanya nggak perlu lagi mengajukan formasi karena nanti diberi formasi, cuma gambarannya saya bilang, untuk 2017 itu ada 406 orang yang pensiun, tahun 2018 ada 523 orang, jadi kita kasih gambaran seperti itu, ada seribuan ya, mungkin lebih dari seribuan, kalau saya mintanya diatas 2000 lah, sesuai yang kita ajukan sebelumnya,” kata Ikhwan.
Ditambahkannya, permintaan tersebut mengingat kebutuhan yang kian meningkat dan banyaknya pegawai yang pensiun.
“Tahun depan kan ada lagi yang pensiun, tiap tahun kan, apalagi sekarang Perpindahan pegawai,” kata dia. (*)