SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Tim Kemenag RI akan turun ke Riau untuk meninjau kesiapan Embarkasi Antara. Hal itu sebagai satu upaya menggesa Riau sebagai satu Embarkasi yang ditargetkan mulai tahun ini.
“Dalam waktu dekat ini kemungkinan pekan depan tim dari Kemenag akan turun ke lapangan, melihat persiapan Embarkasi Haji Antara Riau, sejauh mana kesiapan di lapangan,” ujar Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie, Selasa (6/2).
Ahmad Syah mengatakan, tim dari Kemenag memberikan waktu hingga akhir Maret ini untuk menuntaskan sejumlah persyaratan.
Di antaranya pembangunan aula kedatangan, ruang makan dan gudang penyimpanan air zam-zam yang bisa menampung 5.000 derigen air zam zam.
“Memang kita berjanji bisa selesai paling lambat April dan itu sudah dijamin oleh OPD terkait untuk pembangunan ruang makan dan aula kedatangan serta gudang,” lanjut Ahmad Syah.
Hanya tiga persyaratan itu saja yang masih tersisa dan menurut Ahmad Syah bisa diselesaikan sesuai dengan waktu yang diberikan. Sehingga tahun ini embarkasi haji Antara Riau bisa terwujud.
“Semuanya sudah dipersiapkan, tinggal tiga persyaratan itu saja. Makanya kita berharap tahun ini bisa digelar embarkasi haji Antara Riau,”ujarnya.
Karena dengan menjadi embarkasi haji Antara Riau akan lebih hemat dalam penyelenggaraan haji tidak perlu lagi menggunakan asrama haji Batam untuk mengenal.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PKPP) Provinsi Riau Muhammad Amin menargetkan pembangunan ruang kedatangan dan ruang makan Asrama haji Pemprov Riau tuntas paling lambat April mendatang.
Karena sebagai syarat untuk penetapan embarkasi haji Antara tahun 2018 ini harus memiliki Ruang kedatangan dan ruang makan yang belum disiapkan pihak Pemprov Riau.
Maka tahun ini Pemerintah Provinsi Riau melalui PKPP membangun fisik ruang kedatangan dan ruang makan tersebut. Menurut Kepala Dinas PKPP kegiatan pembangunan tersebut sudah masuk dalam lelang.
Untuk nilainya sendiri menurut Amin, satu kegiatannya Rp1 Miliar sehingga keduanya bernilai sekitar Rp2 miliar. (*)