SIAK – Petani di Kecamatan Bungaraya, Siak mulai memanen sebagian kecil padi varietas Logawa, yang mereka tanam 90 hari lalu.
PPL Dinas Pertanian Siak untuk kampung Bungaraya, Nasir mengatakan, masa panen padi ini diprediksi selesai pada awal Februari 2018. Pada puncak panen tersebut biasa dinamakan panen raya. Sebab, seluruh kampung yang mempunyai sawah serentak melakukan panen mengingat usia padi yang sudah cukup.
“Sudah mulai panen, tapi baru sebagian kecil. Panen raya diperkirakan akhir Januari sampai awal Februari,” kata Nasir, Selasa (16/1).
Ia menguraikan, adanya jenis padi yang sudah mulai dipanen merupakan varietas berbeda dengan kebanyakan varietas yang akan panen raya. Padi yang sudah dipanen saat ini merupakan jenis dan varietas padi yang berumur lebih pendek.
Di Kampung Bungaraya saja, sampai kemarin, sudah 6,75 hektare luas sawah yang dipanen. Produktivitas padi dengan usia lebih pendek tersebut mencapai 6,5 ton per hektare. Produktivitas tersebut dalam kondisi yang normal sejak penyemaian, penananam, penyiangan hingga masa panen.
“Alhamdulillah, seluruhnya selamat. Sempat khawatir dengan bencana puting beliung mengingat cuaca yang ekstrem akhir-akhir ini. Meski ada beberpa yang kena, tapi masih bisa dipanen, dan tidak berpengaruh pada hasil produksi,” ulasnya.
Kepala Dinas Pertanian Siak Budiman Shafari mengatakan, untuk Kecamatan Bungaraya, sudah 31,75 ha luas areal pesawahan yang memasuki masa panen. Total hasil panen sementara untuk kecamatan itu mencapai Rp 185,875 ton.
“Panen akan terus berlanjut pada masa panen raya, awal Februari mendatang. Mudah-mudahan produktivitas tidak terganggu oleh cuaca yang saat ini tidak menentu,” kata dia.
Budiman menyebut, kecamatan Bungaraya memang menjadi sentra pangan Kabupaten Siak. Selama ini, hasil panen padi Bungaraya mampu mengatasi kebutuhan pokok penduduk lokal. Meski sebagian hasil panen dijual ke luar daerah.
“Sesuai dengan semangat Bapak Presiden untuk swasembada beras, bupati kita sudah mulai menjalankannya. Ia menganggap sentra padi Bungaraya sebagai lumbung padi Siak. Sehingga untuk kebutuhan pokok, masyarakat Siak tidak terlalu bergantung kepada distributor beras dari luar daerah,” kata dia.
Pihaknya juga berupaya memberikan bantuan sarana teknologi untuk memudahkan para petani menanam hingga memanen. Bantuan peralatan dari pemerintah pusat seperti traktor, traktor tangan, alat menanam dan memanen sudah didistribusikan sejak beberapa tahun lalu.
“Tahun ini kami mendata ulang, apa sarana dan prasarana yang dibutuhkan petani, yang kurang memadai, kita upayakan mendapat bantuan lagi dari pusat,” kata dia. (*)