Sejumlah petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) mengeluhkan gaji mereka tahun 2017 lalu tidak keluar.
“Gaji kami pada Desember 2017 lalu hingga saat ini belum keluar juga,” ujar Yudi, seorang petugas kebersihan saat ditemui saat membersihkan TPS liar di Jalan Rumbia, Selatpanjang, Kamis (11/1/2018).
Tidak cairnya gaji petugas kebersihan kata Yudi membuat sejumlah rekannya tidak semangat untuk berkerja.
“Bagaimana mau semangat, gaji saja tidak keluar,” ujarnya.
Sebab tidak cairnya gaji pada Desember 2017 lalu, Yudi mengaku kerap tidak menjalankan tugasnya.
“Lebih baik saya ngojek cari penumpang di pelabuhan,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh petugas kebersihan lainnya yang dengan ditulis namanya.
Menurut petugas kebersihan tersebut, sejak tidak cairnya gaji, ia lebih fokus membantu saudaranya di bengkel tambal ban di salah satu ruas jalan di Selatpanjang.
“Kerja saya kan hanya menyapu jalan dan memasukkan sampah ke tong, kerjanya cuman pagi dan sore saja. Namun hanya pagi saja saya kerja, sorenya saya ke bengkel,” ujarnya.
Ia juga meminta agar DLHK segera mencairkan gaji mereka yang masih tersangkut di Desember 2017 lalu.
Dengan begitu, ia bisa fokus dan sungguh-sungguh menjalankan tugasnya.
“Bagaimana anak isteri mau makan kalau gaji saya saja tidak keluar. Saya berharap, pemerintah bisa segera mencairkan gaji kami. Apalagi upah bantu-bantu di bengkel tambal ban juga tidak seberapa,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala DLHK Kabupaten Kepulauan Meranti, Hendra Putra mengakui jika gaji petugas kebersihan pada Desember 2017 lalu belum juga keluar.
Ia mengatakan, macetnya gaji mereka terjadi saat bidang kebersihan dan pertamanan masih di bawah DPU PRPKP.
“Kewenangan pengelolaan sampah kan baru dilimpahkan ke DLHK pada awal Januari ini, namun akan saya upayakan agar gaji mereka pada Desember 2017 lalu bisa segera cair,” ujarnya.