oleh

Petani Gagal Panen di Meranti Dapat Klaim Asuransi Rp 6 Juta

SALISMA.COM (SC), SELATPANJANG – Petani yang gagal panen padi di Kabupaten Kepulauan Meranti bisa mendapatkan dana klaim sebesar Rp 6 juta per hektare dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

“Sawah yang ditanggung oleh pihak asuransi maksimal hanya dua hektare, per hektare petani cukup membayar premi sebesar Rp 36 ribu per musim tanam,” ujar Syafril, kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan Ketahanan Pangan dan Peternakan (DTPKPP) Kepulauan Meranti, Syafril, Minggu (03/12/2017).

Dia mengatakan, asuransi sawah itu merupakan program asuransi dari Kemenerian Pertanian kepada para petani. Dari dua ribu hektare lebih sawah di Meranti saat ini, seluas 200 hektare di antaranya sudah terdaftar dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). “Seluas 200 hektare sawah tersebut diolah oleh 300 petani,” lanjut Syafril.

Minimnya sawah di Meranti yang diasuransikan lantaran program asuransi baru dijalankan di Meranti pada baru-baru ini.

“Sebab program ini baru diberlakukan di Meranti, kalau tidak salah baru tahun ini kita dapat program tersebut dari Kementan RI. Sebelumnya belum sampai ke Meranti,” ujarnya.

Syafril menjelaskan, dengan program tersebut petani yang gagal panen bisa mendapatkan dana klaim sebesar Rp 6 juta per hektare dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

“Sawah yang ditanggung oleh pihak asuransi maksimal hanya 2 hektare, per hektarenya petani cukup membayar premi sebesar Rp36 ribu per musim tanam,” ujar Syafril.

Agar terdaftar di asuransi tersebut, para petani cukup memberikan fotocopy KTP dan surat rekomendasi dari ketua kelompok taninya masing-masing.

“Nanti para penyuluh kami membantu mendaftarkan ke PT Jassinso. Begitu juga saat petani akan mengklaimnya,” ujar Syafril.

Saat ini kata Syafril, pihaknya masih melakukan sosialisi ke seluruh desa agar seluruh petani di Meranti terdaftar di AUTP.

“Seharusnya 3.580 hektare sawah di Meranti yang akan ditanami sudah masuk ke asuransi. Namun saat ini, belum semuanya bisa ditanam karena intensitas hujan yang tinggi,” ujarnya. (*)