SSALISMA.COM (SC), DUMAI – Banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Selasa (28/11). Dua kelurahan yakni Kelurahan Tanjung Penyembal dan Kelurahan Basilam Baru terkena dampak banjir. Permukiman warga dan fasilitas umum sudah terendam selama tiga hari.
Ketinggian air mencapai setengah meter kemarin. Tak kurang dari 10 RT terkena dampak banjir di Kelurahan Tanjung Penyembal. Air tak cuma menggenangi perumahan warga, sejumlah sekolah juga terkena dampak banjir di Kelurahan Tanjung Penyembal.
SMAN 6 Dumai, SMKN 4 Dumai dan SMAN 4 Dumai merupakan sekolah terparah terendam banjir. Warga di RT 21 Kelurahan Basilam Baru, juga terkena dampak banjir. Air menggenang hingga masuk ke dalam rumah warga.
Tim gabungan BPBD Dumai, Polsek Sungai Sembilan bersama pihak kecamatan dan kelurahan sudah melihat kondisi terkini di lokasi banjir. Banjir belum kunjung surut hingga Selasa. Air yang menggenang juga dampak dari intensitas hujan yang tinggi sejak akhir pekan ini.
“Banjir masih belum surut, sebab hujan masih mengguyur Kota Dumai,” terang Kepala Pelaksana BPBD Dumai, Tengku Izmet, Selasa (28/11/2017).
Kawasan RT 3 Kelurahan Tanjung Penyembal, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai menjadi lokasi paling parah terdampak banjir. Ketinggian air yang menggenangi wilayah itu mencapai setengah meter. Genangan air memasuki ke puluhan rumah warga di RT tersebut.
Air tak hanya menggenangi pekarangan, juga memasuk rumah warga di kelurahan itu. Sebagian warga terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabatnya.
BPBD Dumai mencatat ada puluhan Kepala Keluarga atau KK yang mengungsi. Total 74 KK di Tanjung Penyembal mengungsi ke rumah kerabatnya. “Mereka mengungsi ke rumah kerabat terdekatnya,” ujar Izmet.
Menurutnya, pihak BPBD Dumai belum berencana memasang tenda bagi para pengungsi. Mereka menyebut banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di kelurahan itu dengan ketinggian berkisar 30 cm hingga 50 cm.
Banjir belum kunjung surut sebab intensitas hujan masih tinggi. Ada dugaan saluran air ke laut tidak lancar, sehingga air masih menggenangi rumah warga dan fasilitas umum lainnya. (*)