SALISMA.COM (SC), KAMPAR – Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kampar menjadi program utama bupati-wakil bupati terpilih periode 2017-2022, Azis Zaenal-Catur Sugeng. Dalam keterangan beberapa bulan lalu, dihadapan media, Azis mengatakan selain infrastruktur, ada dua program lain yang menjadi prioritas, yakni industri dan investasi. Tujuan ketiga program ini menjadi prioritas agar jumlah garis kemiskinan di Kampar, yakni sebanyak 30 persen dari semua penduduk berkurang menjadi 1 persen di akhir masa pemerintahannya kelak.
Di bidang infrastruktur, Azis berencana membangun 23 jembatan gantung di Kampar. Sebab, selama ini, akses dari satu desa ke desa lain ditempuh dengan perahu. Kondisi ini mengeluarkan biaya lebih besar dibanding distribusi barang melalui jalan darat.
Ia mencontohkan besarnya biaya angkut kelapa sawit dari suatu tempat ke desa di seberangnya mencapai Rp 300 per kilogram. Jika setiap hari ada sekitar 30 ton kelapa sawit, biaya angkut kelapa sawit antardesa mencapai Rp 9 juta setiap hari.
“Karena itu, membangun jembatan sangat penting untuk mengurangi biaya angkut. Selain bermanfaat di bidang ekonomi, pembangunan jembatan memberi dampak sosial, yakni memudahkan masyarakat berkomunikasi antardesa sehingga terjadi peningkatan perekonomian,” katanya.
Di bidang industri, Azis akan melibatkan banyak komunitas warga agar memberdayakan sumber daya alam, termasuk limbah industri yang kerap dibuang begitu saja. Misalnya, mengolah limbah kelapa sawit menjadi kosmetik atau sabun.
Meski titik berat programnya bertumpu pada pertanian dan perkebunan, Azis tidak menampik jika Kampar butuh banyak investor asing untuk memajukan sektor pertanian, perkebunan, serta pariwisata.
“Selama di Jakarta, saya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pengusaha dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berinvestasi di Kampar,” ujarnya.
Meski demikian, Azis tetap mengedepankan usaha pertanian dan perkebunan masyarakat. Saat ini, Azis masih mengkaji berapa besaran biaya pengadaan alat pertanian, melakukan intensifikasi, juga ekstensifiksi pertanian. Dengan upaya-upaya itu, produksi padi yang selama ini belum tercukupi dan 60 persen mengimpor dari luar tidak terjadi lagi.
Sebagai percepatan dalam membangun Kampar untuk lebih maju dalam program tiga I yang salah satunya adalah Peningkatan Infrastruktur, maka dalam hal ini berbagai upaya terus dilakukan Bupati Kampar H Azis Zaenal,dan jajarannya khususnya dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PU PR) Kabupaten Kampar.
Dimana dalam hal ini juga, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Kementrian PU PR Republik Indonesia Arief Rahman, bersama Bupati Kampar Azis Zaenal, Kadis PU PP Kampar Indra Pomi, melakukan peninjauan dibeberapa titik pelebaran ruas jalan di Kabupaten Kampar yang dimulai dari Jalan jalur dua Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar
Dalam peninjauan dititik pertama tersebut, Azis Zaenal mengungkapkan harapan agar dari Kementrian PU untuk sesegera mungkin untuk membantu melanjutkan pembangunan ruas jalan dua jalur Pekanbaru – Bangkinang yang saat ini telah lama tertunda pembangunannya.
Usai dari Rimbo Panjang, rombongan singah di simpang Lasitarda Batu Belah untuk mengecek perencanaan pelebaran ruas jalan memasuki Kota Bangkinang, hal ini perlu karena terlihat saat ini jalan memasuki kota Bangkinang yang saat ini seperti masuk kampung dengan ruas jalannya yang kecil.
“Dengan demikian ruas jalan tersebut Insya Allah akan dimulai pengerjaannya tahun 2018 nanti, agar memasuki kota Bangkinang, agar semua masyarakat yang masuk Kota Bangkinang benar-benar merasakan memasuki Kota,”terang Azis.
Selanjutnya, rombongan yang juga didampingi oleh Kepala Bapeda Kampar Azwan dan Kadis Kominfo Kampar Nurhasani, Staf dan Kasubdit Alokasi Pendanaan Pemerintah Pusat Eka Chandra Buana, langsung menuju objek wisata Ulu Kasok Danau PLTA yang terdapat di Desa Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar.
Dalam hal ini, terakhir rombongan meninjau titik jalan yang sedang dalam pengerjaan yakni jalan menuju Candi Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar, di Candi Muara Takus sendiri Azis Zaenal menegaskan agar Candi tersebut dikelola dengan sebaik mungkin.
“Sejauh ini, memang diakui Candi Muara Takus merupakan cagar budaya dan tidak bisa dikelola sepenuhnya oleh Pemda Kampar karena berbentur dengan aturan, akan tetapi hal ini bisa dikelola dengan pihak ketiga seperti yang dilakukan oleh managemen Candi Borobudur,”terang Aziz.
Sementara itu Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Kementrian PU PR Republik Indonesia Arief Rahman,mengungkapkan bahwa akan program infrastruktur khususnya jalan di Kabupaten Kampar yang telah dilihat langsung, Insyaallah pada APBDP tahun 2017 atau APBN 2018 segera dianggarkan.
Arief menilai bahwa, pelebaran jalan ini sudah layak segera dilaksananakn melihat kondisi padatnya kendraan yang melintasi Jalur Bangkinang – Pekanbaru serta memasuki Kota Bangkinang dari Pekanbaru dan Sumbar.(Adv)