SALISMA.COM (SC), PANGKALANKERINCI – Pemkab Pelalawan tengah mengalami defisit anggaran. Berbagai upaya dilakukan untuk menyesuaikan anggaran dengan kegiatan di APBD. Di antaranya memangkas anggaran kegiatan.
Termasuk memangkas Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun 2018 mendatang. Sebelumnya TPP juga dipangkas tahun 2017 ini.
Tentunya persentase pemotongan lebih besar lagi tahun depan jika dibanding tahun ini. Pegawai harus menerima keputusan ini, atas dasar anggaran yang defisit.
“Kalau tahun ini kita potong 25 persen, tahun depan sekitar 30 persen pengurangannya. Ini harus dilakukan karena kondisi APBD kita yang minim,” kata Kepala Badan Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah (BPKAD) Pelalawan, Devitson Saharuddin, Kamis (23/11/2017).
Dia mengatakan, pemotongan 30 persen telah dipertimbangkan secara matang oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pelalawan. Meski persentasenya naik, namun pemangkasan ini dinilai tidak signifikan.
Devitson mengatakan, selama ini pegawai salah persepsi terkait pemotongan dan pajak TPP. Sebenarnya tidak diakumulasikan antara pajak penghasilan dan pemotongan. Jadi TPP yang sebelumnya dipangkas terlebih dahulu 30 persen. Kemudian hasilnya dibebankan pajak lagi.
“Bukan digabungkan pajak pemotongan ini. Selama ini banyak yang salah menerjemahkan. Pemotongan berlaku ke semua PNS tanpa terkecuali,” jelas dia.
Terkait kabar TPP tidak dibayarkan pada Desember 2017, Devitson menjelaskan jika kebijakan tak dibayarkannya TPP sudah ditarik oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Diubah dengan keputusan baru yang memberikan angin segar kepada para abdi negara.
“Memang waktu penyusunan RAPBD Perubahan 2017, sempat kita ambil kebijakan kalau TPP Desember tak dibayarkan. Untuk mengatasi rasionalisasi anggaran,” lanjut Devitson.
Namun setelah dilakukan penghitungan anggaran hingga disahkannya perubahan APBD 2017 oleh DPRD Pelalawan, ternyata dana yang tersisa masih cukup untuk membayar TPP pegawai.
“Rupanya uangnya masih cukup. Jadi kita putuskanlah untuk membayar TPP bulan depan. Pegawai jangan galau dulu. Tetap kita bayarkan,” tutup dia. (*)