oleh

Pemko Pekanbaru Temui Pemilik Lahan, Pelebaran Jalan Soebrantas Masih Terkendala

SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Hingga saat ini pelebaran Jalan HR Soebrantas masih terkendala pembebasan lahan. Sebanyak enam persil lahan belum diganti rugi karena belum ada kesepakatan dengan pemilik.

Pemko Pekanbaru akan menggelar pertemuan dengan pemilik lahan yang belum dibebaskan untuk pelebaran Jalan Subrantas. “Kita akan menggelar rapat dalam pekan ini. Mudah-mudahan nanti ada titik terang,” kata Plt Kepala Dinas Pertanahan Kota Pekanbaru, Azmi, Selasa (14/11/2017).

Pemko sejauh ini belum menemukan titik temu untuk melakukan ganti rugi lahan seluas enam persil tersebut. Namun Azmi mengaku optimistis, 3 dari 6 persil lahan bisa dilakukan ganti rugi.

“Kami yakin ini tuntas. Tapi kalau nanti tidak ada kata sepakat, kita konsinyiasi dengan menitipkan uangnya ke pengadilan,” ujarnya.

Sejak Agustus lalu, setidaknya Pemko Pekanbaru sudah membebaskan 9 dari 15 persil lahan untuk pelebaran jalan Subrantas. Ganti rugi lahan menggunakan APBD Kota Pekanbaru. Namun untuk sisa 6 persil lagi akan dibantu dengan menggunakan anggaran dari pusat atau APBN.

“Untuk pembangunan pelebaran jalanya akan kita dilakukan tahun depan dengan menggunakan APBN. Kalau sudah dibangun nanti lebar badan jalan itu bisa sampai 40 meter,” katanya.

Namun untuk membebaskan lahan tersebut diakui Azmi, bukan perkara mudah. Ia mengatakan sejumlah pemilik lahan kerap menolak dengan harga yang diajukan pemerintah yakni sebesar Rp 675.000 per meter.

Selain itu, beberapa dari pemilik lahan juga meminta agar bangunan yang terdampak dari pembebasan lahan meminta harga yang lebih tinggi. Mereka beralasan bahwa seluruh bangunan wajib diganti rugi, padahal hanya sebagian kecil lahan yang terdampak dari pembebasan.

“Ada yang bagian depan tokonya saja tapi pemilik minta diganti rugi semua, tentu ini tidak mungkin. Ada juga pemilik lahan yang menuntut nilai ganti rugi seharga yang berlaku sekarang, ini juga sulit dipenuhi. Padahal yang lainnya sesuai harga yang kita tawarkan,” bebernya.

Pantuan dilapangan, sisi kiri dan kanan jalan yang akan dilebarkan ini terlihat sudah lapang. Pohon-pohon pelindung jalan yang ada disisi kiri dan kanan sudah ditebang. Lapak-lapak pedagang kaki lima yang dibangun diatas lahan daerah milik jalan juga sudah dibongkar oleh petugas.

Ruas jalan yang menjadi pintu masuk dan keluar lintas barat ini memang menjadi jalur padat kendaraan. Kondisi jalan yang sempit membuat arus di ruas jalan ini kerap tersendat. Apalagi di ruas jalan ini terdapat kampus UIN Suska Riau dan ratusan komplek perumahan. (*)