SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Kalangan DPRD Pekanbaru mendesak walikota segera mengoperasikan RSUD yang rampung dibangun di Jalan Garuda Sakti.
Hal itu menyusul kebijakan walikota yang terkesan hanya fokus menyelesaikan gedung perkantoran di kawasan Tenayan Raya. Sementara penyelesaian RSUD Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti Panam tak dipedulikan. Padahal, dua proyek tersebut sama-sama program multiyears.
Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Amriel MH, mengatakan, seharusnya walikota juga menggesa penyelesaian dan memfungsikan RSUD, daripada Perkantoran Tenayan. Sebab, perkantoran tersebut, tidak menyentuh masyarakat.
Sementara RSUD menjadi kebutuhan dasar yang wajib untuk dipenuhi. “Kalau pun perkantoran tidak difungsikan tahun depan, tidak masalah. Karena tidak ada hubungan langsung dengan masyarakat. Tapi RSUD langsung menyentuh masyarakat. Apalagi masalah kesehatan merupakan tanggung jawab pemerintah,” kata Roni, Kamis (2/11/2017).
Dijelaskannya, RSUD memang harus diprioritaskan, daripada pusat perkantoran yang menyedot banyak anggaran. Karena itu, politisi Partai Golkar tersebut meminta, agar anggaran untuk perkantoran ditunda dulu penyelesaiannya.
Selanjutnya, meski harus ada anggarannya untuk perkantoran ini, Roni menyarankan agar anggaran kantor tersebut dipangkas, dan dialihkan ke rumah sakit saja. Karena hingga saat ini, pembangunan RSUD sendiri juga belum rampung 100 persen. Pengerjaannya baru sekitar 82 persen di luar pengadaan alkes.
“Untuk menjadikan RSUD Pekanbaru tersebut sebagai faskes tipe C, diperlukan anggaran sekitar Rp 125 miliar untuk pada pembangunan fisik. Untuk pengadaan Alkes jumlahnya lebih banyak lagi yakni Rp 135 miliar,” sebutnya.
Dijelaskannya, meski anggaran Alkes tidak bisa dipenuhi tahun depan, namun setidaknya, jika fisik bangunan selesai seratus persen, dan alat-alat medis disiapkan seadanya, bisa difungsikan. Paling tidak, dioperasionalkan setingkat Puskesmas. (*)
