SALISMA.COM (SC), INHIL – Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan mengadakan pertemuan dengan investor asal Malaysia, PT MKH Berhad Malaysia di Aula Hotel Aryaduta, Pekanbaru, Senin (16/10/2017) yang dibawa oleh Persatuan Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo).
Pertemuan bisnis ini diadakan sebagai tindak lanjut hasil dari kegiatan Festival Kelapa Internasional (FKI) pada bulan September kemaren, perpekindo mengajak berbagai investor untuk berinvestasi di Inhil dengan tujuan untuk pengembangan potensi sektor perkebunan kelapa dan optimalisasi potensi yang ada di Inhil.
“Posisi Inhil yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia sangat potensial dan strategis untuk pengembangan industri di berbagai bidang, salah satunya yang sesuai dengan potensi sumberdaya alam yang ada di Inhil, yakni pertanian, perkebunan maupun sebagai jalur transportasi perdagangan karena saat ini sudah ada pelabuhan Internasional walaupun belum berfungsi,” kata Bupati usai pertemuan.
Salah satu potensi yang luar biasa, dikatakan Bupati, terdapat pada sektor tanaman pangan dan perkebunan dalam wujud ketersediaan lahan sawah dan perkebunan kelapa yang memiliki luas lebih kurang 429.694 Ha atau setara dengan 11.48% dari total luas areal perkebunan masyarakat secara nasional.
“Dengan luas itu, Kabupaten Inhil diidentifikasi sebagai daerah Kabupaten yang memiliki areal perkebunan kelapa terluas di dunia. Dari luas areal tersebut, lahan produktif ada sekitar 38.661 Hektare (Ha),” urai Bupati yang didampingi oleh sejumlah pejabat eselon II (Dua) dan III (Tiga) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Inhil.
Sebagai peluang investasi, diungkapkan Bupati, Kabupaten Inhil masih memiliki lahan untuk pengembangan perkebunan kelapa dengan pola pemanfaatan kebun kelapa tua, rusak dan mati seluas lebih kurang 100.254 Ha. Pemerintah Kabupaten Inhil, imbuh Bupati, juga telah berhasil mengembangkan satu varietas baru yang cocok untuk dikembangkan di wilayah Kabupaten Inhil.
Selain itu, Bupati mengatakan, peluang industri pengolahan kelapa di Kabupaten Inhil masih sangat terbuka dengan potensi buah kelapa yang sangat besar dan jumlah perusahaan pengolahan kelapa yang relatif sedikit.
“Saat ini, hanya ada 5 perusahaan yang mampu mengelola sebagian hasil perkebunan rakyat, selain pengolahan daging kelapa, juga tersedia sabut, tempurung (batok), air dan batang kelapa,” papar Bupati.
Selain kelapa, sagu dan pinang juga menjadi peluang strategis lainnya untuk dikembangkan. Sagu dan pinang yang dimiliki masyarakat, dijelaskan Bupati, dijadikan tepung dan beberapa produk pangan yang diolah oleh masyarakat secara manual.
“Kalau untuk pinang, memang memiliki harga sangat luar biasa, tapi sayangnya sampai saat ini belum tersentuh oleh perusahaan industri,” kata Bupati.
Saat ini, diakui perwakilan perusahaan, PT MKH Berhad Malaysia, mulai tertarik dengan potensi Kabupaten Inhil akan kelapanya. Pihak Perusahaan berencana untuk mengintegrasikan sektor perkebunan sebagai basis pengolahan dengan berbagai sektor, antara lain peternakan, perikanan dan tanaman nanas yang nantinya akan disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah.
Selain itu pihak PT MKH Berhad Malaysia berharap, adanya lahan yang tersedia untuk kawasan industri agar beberapa sektor dapat lebih mudah terintegrasi dan tentunya juga akan menjadi peluang ketertarikan pihak investor lainnya.
Pihak PT MKH berhad Malaysia juga menyatakan akan sesegera mungkin menyampaikan proposal resmi jalinan kerjasama dan sangat berharap mendapat kesempatan yang sangat luas untuk usaha dimaksud serta akan membuat pola kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Inhil dan masyarakat.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Inhil, Said Syarifudin, pola yang diterapkan oleh pihak PT MKH Berhad Malaysia sangat luar biasa dan sangat berharap kerjasama dapat secepatnya dijalin. “Kami dari Pemkab Inhil sangat mendukung dan akan membatu proses perizinan karena hal ini sangat dinanti oleh masyarakat,” tukas Sekda.(Adv)