SALISMA.COM, AIR MOLEK – Sepuluh tahun berjalan sejak 2007 hingga 2017, membuka usaha santan kelapa murni, Salfian (47) warga Air Molek kini merambah ke bisnis poperty.
Awal usahanya, salfian bermodal dari membeli mesin santan seken, sebelum membuka usaha santan Salfian memiliki usaha kelontong (barang harian), namun musibah kala itu menimpa keluarga Salfian, Usaha kelontong miliknya hangus terbakar dan tidak ada sisa untuk dapat dijual kembali.
Sempat terpuruk, namun Salfian terus berusaha agar dapat memberi nafkah kepada keluarganya. Hingga pada suatu hari, Salfian mengunjungi temannya yang berada di Perawang Kabupaten Siak, disana ia menemukan inspirasi dalam berbisnis.
Menjual Santan Murni, itulah yang ia dapatkan ketika menyambangi teman lamanya.
” Saat dilanda musibah usaha kelontong kami terbakar, saya bingung usaha apa, pada akhirnya diwaktu saya ke rumah teman yang ada di Perawang saya menemukan ide untuk membuka bisnis santan murni,” kata Salfian.
Perihal idenya itu, lantas ia berfikir untuk membuka di tempat tinggalnya. “Jadi teman yang di perawang itukan punya usaha santan, ngobrol lah kami, dan saya minta pendapat dia untuk membuka usaha yang sama (jual santan), lalu saya belajar sama dia tiga hari disana,”ungkapnya.
Usai mempelajari pembuatan santan murni, Salfian memutuskan untuk membuka usahanya. Kala itu penjualan santan didaerahnya memang masih terbilang langka. Dari usaha santan awal dengan mesin seken, kini Salfian memiliki 3 mesin santan dan memiliki 3 cabang usaha.
“Mesin awalnya kita beli seken, waktu itu tidak punya modal sedikitpun, dan akhirnya bertemu dengan Bank Riau Kepri, saya melakukan pinjaman sebesar 30 juta untuk membeli mesin Rp 20 juta dan selebihnya untuk modal kelapa, “sebut Salfian.
Berjalan sejak tahun 2007, kini ia sudah bisa memiliki 9 Kontrakan. “Alhamdulillah, sekarang merambah ke poperty, 9 rumah kontrakan saya ada, berkat pinjaman Bank Riau Kepri ,”katanya.
Dalam sehari usaha santan Salfi meraup pendapatan Rp. 1,5 juta. Jika dikalkulasikan dalam satu bulan mencapai Rp 45 juta. Dalam satu bulan Salfian menghabiskan kelapa sebanyak 2000 kelapa, untuk satu kelapa diharga Rp 3500.
“Sehari pendapatan penjualan santan Murni Rp 1,5 juta. Satu kilo memakan tiga kelapa, jadi santan murni satu kilonya harga Rp 18.000, untuk kelapanya kita beli Rp 3500, dalam sehari kita menghabiskan kelapa 2000 butir, “jelasnya.
Lantas dalam membuka usaha, Salfian mengungkapkan Bank Riau Kepri sangat membantu para pelaku usaha UMKM, dengan bunga yang tidak tinggi menjadi pilihan Salfian dalam berbisnis.(tim)