SALISMA.COM (SC), ROHUL – Proses pembelajaran di pondok pesantren Darrul Qur’an Darussalam terpaksa dihentikan karena kurangnya fasilitas untuk melakukan proses belajar mengajar.
Pembangunan mulai dilakukan kembali secara perlahan dengan dana bantuan swadaya masyarakat desa dan santri yang berinisiatif turun ke jalan untuk mendapatkan dana bantuan.
Tak hanya sampai disitu, para santri juga turun langsung membuat batako untuk membangun kembali bangunan yang terbakar beberapa waktu lalu.
Respon warga desa sangat positif dan bahkan ada beberapa masyarakat yang ikut menyumbangkan bahan material maupun bantuan tenaga.
Dari yang pantauan Salisma.com, sejauh ini pembangunan sudah mencapai 75 % walaupun sebagian besar santri masih diliburkan.
“Kami berterimakasih atas bantuan yang kami terima dan dengan bantuan ini kami akan membangun kembali bangunan yang terbakar untuk dapat melakukan proses belajar mengajar seperti biasanya,” ucap Doni salah satu santri Darrul Qur’an Darussalam kepada salisma.com Rabu, (25/10/2017).
Sebelumnya, kebakaran terjadi di pondok pesantren Darrul Qur’an Darussalam pada Rabu, 13 September 2017 lalu sekitar pukul 05.30 WIB yang berada di desa Bukit Intan Makmur (BIM). Kebakaran tersebut menghabiskan tujuh unit bangunan. Dua unit merupakan Ruang Kelas Belajar (RKB) santri, dua unit rumah guru, dua unit asrama santri dan satu unit merupakan ruang kantor majelis guru.
“Kami ikhlas dan tidak keberatan dimintai dana bantuan untuk pembangunan hitung – hitung amal jariyah,“ pungkas Nunung warga setempat.(Merlika Sari)