oleh

Jon Erizal Ajak Pemda di Riau Sinkronkan Program dengan Pusat

SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Anggota DPR RI Dapil Riau, Jon Erizal mengajak semua elemen di Provinsi Riau untuk memanfaatkan momentum poros maritim Pemerintah Pusat dengan menyesuaikan program pembangunan di daerah.

Satu di antaranya memprioritaskan pembangunan pulau terluar. Seperti Pulau Rupat, Meranti, Bengkalis dan lain-lain. “Strategi pembangunan harus sinkron dengan Pemerintah Pusat. Kemudian komunikasi harus terus dijaga dengan. Sehingga program pembangunan di daerah bisa berjalan,” ujar Jon Erizal di Pekanbaru, Sabtu (02/9/2017).

Lebih lanjut Jon mengatakan, dalam upaya menarik perhatian Pemerintah Pusat agar mengucurkan dana di Riau, semua elemen harus kompak. Semua pihak harus mendukung program pembangunan sehingga menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Selain itu program pembangunan tidak bisa lagi menggunakan skala prioritas. Karena keterbatasan anggaran sehingga tidak semua program dapat terlaksana. Hal yang perlu dilakukan dengan mendorong sektor produktif terlebih dahulu. Sehingga kemudian menghasilkan pendapatan yang bisa digunakan untuk program lain.

“Kami di Pusat akan terus mendorong dan mengawal kebijakan anggaran berpihak ke Riau. Sementara di daerah mendorong bersama dengan menyesuaikan program Pusat dengan daerah. Momentum ini harus dimanfaatkan. Terutama dalam pengembangan poros maritim di sejumlah pulau terluar di Riau,” ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Dia menuturkan, dalam perbincangan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, banyak potensi daerah yang dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan program Pemerintah Pusat. Hal ini jarang diungkap atau diekspos sehingga Pusat kurang mengetahui informasi hal itu.

“Informasi tentang potensi Riau ini yang kurang atau tidak sampai ke Pusat sehingga kita tidak banyak dapat alokasi APBN,” imbuh Jon.

Dia mencontohkan potensi lain di Riau yang dapat disinergikan dengan program Pemerintah Pusat. Yakni potensi ikan di Bagansiapi-api yang dulu dikenal sebagai penghasil ikan terbsar di tanah air. “Informasi potensi ikan ini kurang diketahui oleh sehingga belum masuk program Pusat. Ke depan akan saya upayakan Menteri Perikanan dan Kelautan berkunjung ke Bagan Siapi-api,” sebut Jon. (*)