SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Sebanyak 12 titik panas kembali terpantau yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di empat kabupaten di Provinsi Riau, Senin (07/08/2017) pagi.
Dari 12 titik panas yang terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua tersebut, mayoritas berada di Kabupaten Rokan Hilir dengan tujuh titik. Selanjutnya titik panas turut terpantau di Bengkalis dua titik, Kampar dua titik serta Pelalawan satu titik.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi mengatakan, sebanyak 12 titik panas itu dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen.
Secara keseluruhan, Slamet menuturkan terpantau sebanyak 30 titik panas di Pulau Sumatera. Selain 12 titik panas di Riau, titik panas turut terpantau di Sumatera Selatan delapan titik, Bangka Belitung tiga titik, Jambi dua titik serta Bengkulu satu titik.
Sementara itu, dari 12 titik panas yang terpantau di Riau, Slamet mengatakan enam lainnya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
“Titik api terpantau di Rokan Hilir empat titik serta Kampar dua titik,” ujar Slamet.
Empat titik api di Rokan Hilir terdeteksi berada di Kecamatan Sinembah dengan tingkat kepercayaan mencapai 98 persen.
Sementara itu, dua titik api di Kampar terpantau di Kecamatan XIII Koto Kampar.
Keberadaan titik-titik panas di Pulau Sumatera dan Provinsi Riau terus terpantau dalam beberapa pekan terakhir. Satuan tugas (Satgas) penanggulangan Karhutla Riau terus meningkatkan koordinasi guna mengatasi titik-titik panas.
Pemerintah Provinsi Riau jauh di awal tahun ini telah mengambil tindakan cepat dengan menetapkan status siaga penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Status itu telah diperpanjang hingga November 2017 mendatang.
Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah membantu Riau dengan mengerahkan lima pesawat helikopter pengebom air jenis Sikorsky, MI-171 dan MI-172. Helikopter itu menjadi andalan Pemerintah Riau yang tergabung dalam Satgas Karhutla dalam menanggulangi titik-titik api.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, total luas lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga Juli 2017 mencapai 548,72 hektare. Lahan yang terbakar itu menyebar di sejumlah titik di Provinsi Riau. (*)