oleh

Sambil Latihan, Jet Tempur TNI AU Pantau Karhutla di Riau

SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Selain latihan rutin di sekitar wilayah Riau, jet tempur TNI AU yang mangkal di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin juga turut memantau kebakaran hutan dan lahan.

“Kami melibatkan jet-jet tempur kami untuk turut memberikan informasi apabila menemukan titik api saat latihan dan patroli udara,” kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Age Wiraksono di Pekanbaru, Kamis (3/8/2017).

Dia mengatakan langkah itu telah dilakukan jauh hari setelah Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status siaga darurat penanggulangan Karhutla awal tahun lalu.

Upaya itu akan terus dilakukan selama status tersebut berlaku hingga terakhir pada November 2017 mendatang. Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin sendiri merupakan bagian dari satuan tugas (Satgas) pencegahan dan penanggulangan Karhutla Provinsi Riau.

Selain TNI AU, Satgas juga diperkuat oleh TNI AD, Polda Riau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau serta instansi pemerintah terkait lainnya.

Age menuturkan, dalam pekan ini Pangkalan Udara Roesmin Nurjadi menggelar latihan militer gabungan bersama dengan Royal Thai Air Force (RTAF) Thailand.

Dalam latihan melibatkan enam F16 dari Thailand serta F16 Fighting Falcon dan Hawk 100/200 dari Skadron Udara 16 dan 12 itu, ia mengatakan pihaknya memberikan instruksi khusus kepada pilot untuk memantau Karhutla di Riau.

“Langkah itu cukup efektif, seperti pekan kemarin Hawk kita mendeteksi titik api yang kemudian informasi tersebut diteruskan untuk dilakukan diatasi oleh Satgas,” urainya.

Dalam dua pekan ini, selain Aceh kebakaran lahan juga banyak terjadi di Provinsi Riau. Sebagian besar terjadi di pesisir timur meliputi Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Pelalawan, dan Indragiri Hilir dengan luasan terbakar mencapai puluhan hektare.

Bahkan, dalam beberapa hari terakhir titik-titik api dengan kebakaran berkisar dua hingga puluhan hektare. Satuan Tugas Kebakaran Lahan dan Hutan Provinsi Riau terus melakukan pemadaman baik melalui darat maupun udara dengan bom air. (*)