oleh

Ini Penyebab Puting Beliung di Kampar Menurut BMKG

SALISMA.COM (SC), BANGKINANG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sulit mendeteksi puting beliung seperti yang melanda Desa Koto Masjid Kecamatan XIII Koto Kampar, Selasa (25/7) lalu.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi menyebutkan, Puting Beliung disebabkan oleh faktor lokal alam dimana fenomena ini muncul. Ia memperkirakan, proses penguapan di sekitar Koto Masjid cukup kuat pada saat itu.

“Karena faktor lokal, makanya puting beliung, kita sulit mendeteksi,” kata Slamet, Kamis (27/7/2017). Ia menjelaskan, dari segi dinamika atmosfer global atau regional memang sedang dalam kondisi kering. Pertumbuhan awan bagus ditambah cuaca sangat panas.

Apalagi di daerah itu terbentuk awan pipih. Menurut Slamet, fenomena yang menimbulkan angin dengan istilah lainnya Bohorok tersebut biasanya muncul pada masa pancaroba. Peralihan dari musim hujan ke kemarau maupun sebaliknya. “Kalau musim kemarau, jarang,” katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Santoso menyebutkan, XIII Koto Kampar baru yang pertama dilanda puting beliung. Sebelumnya, pernah terjadi di Kecamatan Bangkinang, Kampar dan Kampar Kiri.

Santoso mengatakan, kerusakan akibat puting beliung di Koto Masjid telah dapat ditanggulangi. Ditanya soal pemulihan, ia mengatakan, menjadi tanggung jawab instansi lain yang terkait. Seperti Dinas Sosial serta Dinas Pekerjaan Umum.

“Kalau penanggulangannya, BPBD sudah turun. Membersihkan pohon-pohon tumbang dan rumah yang rusak. Kita lebih ke pertolongan pertama,” kata Santoso. (*)