SALISMA.COM – Ada beberapa pulau dianggap terlalu bahaya bagi manusia, seperti pulau-pulau berikut ini. Ada pulau yang jadi fasilitas uji coba senjata biologis Uni Soviet, ada pula pulau yang dihuni buaya-buaya paling mematikan dalam sejarah. Berikut ini pulau – pulau paling mengerikan di berbagai belahan dunia yang di lansir merdeka:

Dilansir Atlas Obscura, Ilha da Queimada Grande adalah rumah bagi spesies ular Bothrops insularis, salah satu reptil paling mematikan di Amerika Selatan. Konsentrasi mereka diperkirakan 1-5 per per meter persegi. Ular ini bertanggung jawab atas 90 persen dari kematian karena gigitan ular di Brasil.
Karena mereka tidak memiliki predator di sini, ular tersebut berevolusi dengan bisa yang sangat berbahaya. Bisa tersebut mampu melelehkan daging di sekitar area yang digigit dan menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

Tak ada ratusan ular berbisa yang mengancam nyawa di sini. Namun menurut The Richest penduduk asli di pulau inilah yang menjadi sumber bahaya bagi para pendatang. Suku primitif yang mendiami pulau ini sangat melindungi tempat tinggal mereka. Mereka kerap melemparkan tombak dan panah kepada perahu atau helikopter yang mencoba mendekati wilayah pantai.
Karena itulah, pemerintah India memberlakukan larangan untuk mendekati pantai di sekitar North Sentinel.

Dilansir The Richest, rawa-rawa di pulau tersebut dipenuhi buaya ganas yang siap memangsa siapa saja. Pada masa Perang Dunia, Guinness World Records mencatat insiden menyeramkan yang melibatkan buaya muara Ramree. Sekitar 1.000 tentara Jepang yang menyelamatkan diri dari gempuran Sekutu ke pulau tersebut tewas dimangsa kawanan buaya muara. Peristiwa itu kemudian tercatat sebagai ‘Bencana terbesar yang disebabkan hewan’ dan ‘Serangan buaya paling ganas’ di Guinness Book of Records.

Tadinya, Poveglia difungsikan sebagai tempat karantina bagi para penderita wabah pada tahun 1793-1814. Pulau itu kemudian diubah menjadi instalasi perawatan untuk pasien-pasien sakit mental. Kabarnya di sana berlangsung eksperimen-eksperimen berbahaya. Setelah rumah sakit ditutup pada tahun 1968, pulau itu ditinggalkan sama sekali.

Untuk eksperimen, mereka biasa melepaskan virus tersebut di sekitar pulau duntuk kemudian dicatat dampaknya pada hewan-hewan ternak. Setelah menjadi ladang percobaan selama 40 tahun, wabah dari Vozrozhdeniya akhirnya menyebar ke daratan utama dan menjangkiti manusia.
Setelah perang usai, pemerintah Soviet mencoba menutupi aktivitas mereka di Vozrozhdeniya dengan menyembunyikan virus-virus tersebut dalam tong baja dan menguburnya di sekitar pulau. Namun upaya ini gagal mencegah penyebaran virus anthrax di sana. Bisa dikatakan, air dan tanah di Vozrozhdeniya telah tercemar oleh virus. Bukan tidak mungkin wabah yang tertidur di bawah tanahnya kelak akan menyebar ke daratan-daratan lain di sekitarnya.

Masalahnya, Farallon juga sempat berfungsi sebagai tempat pembuangan limbah nuklir. Sejak tahun 1946-1970, laut di sekitar Farallon digunakan untuk membuang limbah dengan konsentrasi radioaktif tinggi. Sebagian besar merupakan hasil eksperimen yang berbahaya bagi makhluk hidup.
Upaya untuk mengamankan limbah yang dibuang dalam puluhan ribu kontainer itu sulit dilakukan. Pasalnya titik lokasi pembuangan tidak berhasil diketahui sampai sekarang.

Menurut Telegraph UK, pulau ini sudah dinyatakan aman untuk dihuni kembali pada tahun 1997. Namun mengonsumsi sumber makanan dari pulau sangat tidak disarankan. Selain itu, pantai di sekitar Bikini Atoll juga dipenuhi hiu ganas.