SALISMA.COM, PEKANBARU – Kepala Badan Perencanaan Pembanguanan Kota Pekanbaru, Yusrizal mengatakan, Kota Pekanbaru berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar 9 megawatt per hari dari limbah sampah rumah tangga.
Dia menjelaskan, dengan penduduk Pekanbaru mencapai 1,2 juta jiwa, setiap harinya menghasilkan limbah sampah 800-1.000 ton per hari. Limbah sampah di Pekanbaru saat ini terbesar dibandingkan kota lainnya di Sumatera sehingga jika dimanfaatkan dan diolah menjadi energi listrik sangat bermanfaat membantu menambah elektrivitas di tengah krisis yang belakangan melanda wilayah Pekanbaru.
Lebih lanjut dikatakan, dari 300 ton limbah sampah, diperkirakan dapat menghasilkan 3,1 MW energi listrik. “Jadi kalau rata-rata ada 800 ton sampah per hari maka bisa menghasilkan listrik 9 MW,” sebut Yusrizal.
Yusrizal menyebutkan selama ini pemko memang belum memanfaatkan limbah sampah yang dihasilkan masyarakat setempat. Bahkan berakibat nyaris penuhnya lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar.
Sementara itu, terkait masalah sampah di Pekanbaru, perusahaan asal Malaysia tertarik membangun pabrik pengolahan sampai menjadi energi listrik.
“Perusahaan asal Malaysia ini katanya sudah membangun beberapa pabrik di China,” kata Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru M Noer usai melakukan pertemuan dengan investor asal Malaysia, Jumat (24/02/2017).
M Noer mengemukakan perusahaan swasta Malaysia ini bernama Riyan dan sudah memiliki kantor cabang di Pekanbaru dan induk perusahaan berada di Jakarta. “Mereka ingin berinvestasi pada pembangunan pabrik pengolahan sampah menjadi energi listrik,” imbuh sekda.
M Noer menjelaskan perwakilan perusahaan swasta Malaysia di Pekanbaru mendatangi pemko untuk menanyakan bagaimana syarat dan sistem kerjasama yang nantinya bisa dilakukan. “Mereka berencana bangun pabrik dengan kapasitas 1.000 ton sampah per hari diatas lahan 15 hektare,” tuturnya.
Selanjutnya sebut M Noer pihak swasta Malaysia ini melalui perusahaan cabangnya di Pekanbaru sedang menjajaki dan melakukan studi kelayakan (fisibility study). Sementara Pemko nanti akan mempersiapkan apa yang menjadi persyaratan dan bentuk kerjasama yang akan dibuat untuk proyek ini. (*)