SALISMA.COM (SC),JAKARTA – Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengajak puluhan siswa sekolah menengah atas keliling Ibu Kota. Ia ingin mengenalkan sejarah Jakarta pada mereka.
Sekitar pukul 08.00 WIB, satu bus tingkat membawa mereka berputar-putar di sekitar Jakarta Pusat, Barat dan Selatan. Titik pertama dimulai dari Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Bus lalu melaju ke kawasan Glodok hingga ke deretan museum yang berada di Kota Tua. Pemandu wisata perlahan-lahan mulai memperkenalkan sejarah bangunan itu.
“Ini Pasar Glodok. Berasal dari bahasa Sunda, golodog. Ada yang orang Sunda? Ya, golodog artinya halaman rumah,” terang salah satu pemandu kepada siswa.
Beberapa siswa tampak antusias mendengarkan penjelasan sejarah itu. Beberapa lainnya yang sibuk memerhatikan bangunan dari jendela, ada juga yang asik berbincang dengan teman sebangkunya.
Selama perjalanan, siswa tidak saja dikenalkan dengan sejarah Jakarta. Mereka juga diajak berdiskusi.
“Apa yang mau kalian sampaikan? Boleh sampaikan di sini,” Sumarsono menyambung ucapan pemandu.
Aditiya Gifari, salah satu siswa SMA 78 langsung mengacungkan tangan. Ia mengadu soal nihilnya anggaran studi banding ke sekolah-sekolah lain.
Siswa dari SMA lain juga ikut mengeluhkan iuran sekolah. “Kami mau mengadakan kegiatan, tapi tidak ada anggarannya. Apa boleh kami kami meminta pungutan?” tanya salah satu siswa.
Sumarsono mengatakan, pemerintah harus menjembatani kepentingan sekolah. Orang tua boleh memberikan sumbangan asal tidak ada unsur paksaan pihak sekolah.
“Sekarang kan sekolah takut membuat kegiatan yang ada kaitannya dengan uang karena ada kabar tidak boleh minta uang. Ini harus diluruskan. Mana yang boleh dan mana yang tidak,” ujar dia.
Perwakilan siswa-siswi OSIS yang ikut dalam perjalanan ini berasal dari 10 sekolah, yakni SMAN 78, SMAN 32, SMAN 4, SMAN 70, SMAN 77, SMAN 42, SMAN 80, SMAN 61, SMAN 95 dan SMAN 13. (**)